Salah satu titik di Lingkungan Baruga Barat yang mengalami erosi cukup parah.
Majene, mandarnews.com – Jalur alternatif penghubung Kecamatan Pamboang dan Kecamatan Banggae Timur bakal menjadi momok yang menakutkan bagi setiap pelintas.
Bagaimana tidak, di musim hujan seperti saat ini, hampir di sepanjang jalan alternatif di Kecamatan Banggae Timur, terdapat titik-titik longsoran ringan dan beberapa tanah jalan mengalami erosi. Kondisi ini diperparah karena saat malam hari tidak ada lampu penerangan. Akses ini menjadi pilihan utama warga setempat, begitu pun bagi mereka yang ingin ke Kecamatan Pamboang dan sebaliknya atau yang beraktivitas berkebun atau beternak.
Beberapa titik yang cukup parah mengalami pengikisan tanah akibat air hujan dan air sungai berada di Lingkungan Baruga Barat, Kelurahan Baruga, Kecamatan Banggae Timur, Majene, Sulawesi Barat.
Abdul Mannan (37), Kepala Lingkungan Baruga Barat menyampaikan, erosi dan titik-titik longsor di sepanjang jalan alternatif ini telah muncul sejak beberapa tahun yang lalu.
“Namun, titik erosi dan longsoran yang baru serta cukup parah terjadi pada beberapa bulan lalu, yaitu sekitar bulan Oktober dan November 2021,” ujar Abdul Mannan.
Ia menyebutkan, kondisi ini disebabkan karena adanya aliran air setiap hujan deras serta pengikisan karena aliran sungai.
“Memang selama ini erosi disebabkan oleh air hujan hingga membuat tanah-tanah menjadi labil, begitu juga longsoran kecil di sepanjang tebing yang ada di jalan. Tapi untuk erosi parah, pengikisan karena aliran sungai,” jelas Abdul Mannan.
Menurutnya, selain karena air hujan, erosi disebabkan oleh aliran air sungai. Hancurnya beberapa bagian atau tembok bendungan membuat air masuk ke dalam tanah sehingga terjadi erosi.
Abdul Mannan pun mengkhawatirkan kondisi ini kian parah. Karena sejak terjadinya hal ini, belum ada tindak lanjut dari pemerintah setempat.
“Mudah-mudahan pemerintah bisa menindaklanjuti hal ini sebelum ada korban,” tutup Abdul Mannan. (Mutawakkir Saputra)
Editor: Ilma Amelia