
Wabup Majene, Arismunandar.
Majene, mandarnews.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majene bersama Panitia Khusus (Pansus) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) akan kembali berkunjung ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mempertanyakan bantuan stimulan tahap kedua rumah rusak bagi korban gempa.
Pemkab Majene bersama Pansus DPRD akan meminta arahan serta kejelasan ke BNPB terkait bantuan rumah rusak sedang dan ringan yang sepertinya tidak mampu diakomodir oleh Pemkab untuk kategori rusak ringan dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat untuk kategori rusak sedang.
Wakil Bupati (Wabup) Majene Arismunandar mengatakan, rencananya pemberangkatan ke BNPB akan dilakukan bulan ini.
“Ini tindak lanjut surat edaran BNPB dimana dijelaskan jika pembiayaan rumah rusak sedang dan ringan dibebankan ke Pemprov dan Pemda. Nah, meski demikian ada solusi yang diberikan BNPB dimana jika Pemda dan Pemprov tidak merasa sanggup maka dapat membuat surat pernyataan tidak sanggup. Makanya kami telah membuat bersama Pemprov, Pemda melalui Bupati dan Pemprov melalui Penjabat Gubernur Sulbar dan sudah kami setor,” kata Aris, saat dikonfirmasi, Senin (5/9).
Ia pun berharap, dengan dasar itu bantuan tahap kedua, khususnya rumah kategori rusak sedang dan ringan yang masih belum jelas penganggarannya hingga saat ini dapat segera menemukan titik terang dan segera mendapat keputusan dari BNPB.
Seperti diketahui sebelumnya bahwa bantuan tahap kedua untuk kategori rumah rusak berat akan diakomodasi menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), anggaran sisa yang digunakan saat bantuan tahap pertama sebelumnya.
Berikut total data rumah rusak bantuan stimulan tahap kedua:
a. Rumah rusak berat sebanyak 388 rumah dengan estimasi penganggaran sekitar Rp19,4 milyar. Tiap rumah mendapat bantuan stimulan Rp50 juta. Bantuan rusak berat akan diakomodasi dari anggaran APBN dengan sisa anggaran tahap pertama dengan total dana sekitar Rp47 milyar lebih;
b. Rumah rusak sedang sebanyak 837 rumah dengan estimasi pembiayaan sekitar Rp21 milyar. Tiap rumah mendapat bantuan stimulan Rp25 juta. Penganggaran untuk kategori sedang belum jelas; dan
c. Rumah rusak ringan sebanyak 3.000 rumah dengan estimasi pembiayaan sekitar Rp30 milyar. Tiap rumah mendapat bantuan stimulan Rp10 juta. Penganggaran untuk kategori ringan juga belum jelas. (Mutawakkir Saputra)
Editor: Ilma Amelia