H. Rustam, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kab. Majene. Foto : Putra
Majene, mandarnews.com – Terkait adanya virus corona yang saat ini menggila maka wajar saja jika setiap daerah memikirkan cara untuk bisa melakukan pencegahan atau antisipasi supaya virus tersebut tidak menular di daerahnya. Seperti yang disampaikan H. Rustam Rauf, S. Sos, MM. Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kab. Majene.
Saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (9/3), ia mengatakan, untuk pencegahan penularan virus corona maka leading sector perlu untuk terus proaktif melakukan tugasnya masing – masing.
” Jadi semua Leading Sector harus proaktif. Seperti Kesbangpol bertanggung jawab melakukan pemetaan yang ada semacam surat himbauan. Seperti Dinkes disurati, sosialisasi digencarkan dan pemahaman ke masyarakat secara umum ditingkatkan. Terutama untuk menjaga kebersihan. Jadi Dinkes bertanggung jawab untuk masalah teknis, Dinas Infokom menangkal pemberitaan hoaks tentang masalah corona. Dinas Pendidikan juga mesti disurati untuk memberikan pengetahuan kepada sekolah – sekolah dan Kemenag diberikan tanggung jawab untuk memberikan pengetahuan melalui khutbah. Jadi Pemda gencar melakukan sosialisasi, sehingga pengetahuan masyarakat akan hal itu bertambah dan bisa mengambil langkah antisipasi,” terang Rustam.
Menurutnya, jangan panik. Tetapi masyarakat juga harus tahu tentang gejala awal corona. Sehingga, masyarakat dapat selalu waspada dan tahu langkah apa yang perlu dilakukan.
“Jadi perlu memang ada keproaktifan semua dalam hal ini (pencegahan corona). Dan sinergitas perlu terus ditingkatkan,” tutupnya.
Kabid Fasilitasi Supra Infrastruktur Politik Kesbangpol Majene, Harun, menambahkan, saat ini perlu memang gencar – gencarnya melakukan sosialisasi karena kebiasaan masyarakat nelayan Kab. Majene, atau masyarakat perantau itu datang saat ingin memasuki bulan puasa.
Menurut Harun, ada kebiasaan di wilayah Kab. Majene saat akan memasuki bulan puasa, masyarakat nelayan atau perantau lainnya akan pulang kampung. Seperti dari Lombok, Sulteng, Bali dan lain sebagainya. Sementara tidak bisa dipungkiri bahwa tempat – tempat mereka diami di rantau adalah tempat-tempat wisata yang biasanya banyak turis, itu pasti mereka berinteraksi.
“Ditakutkan dari semua itu, ada masyarakat luar yang terindikasi dan berinteraksi dengan warga Majene. Jadi tim harus terus proaktif melakukan pemantauan, serta sosialisasi. Dan Dinas ketenagakerjaan sendiri juga harus selalu Proaktif untuk mengontrol warga Majene seperti yang bekerja sebagai TKI. Jadi kita harapkan semua leading sector yang ada di Pemda proaktif dalam pencegahan. Sehingga apa yang kita tidak harapkan dapat betul – betul tidak terjadi,” tutup Harun.(Putra)