Warga sedang olah sampah sayuran pasar untuk dijadikan pupuk kompos. foto: Aty Achmad
Polewali, mandarnews.com – Limbah pasar merupakan hal yang dapat memberikan dampak negatif pada lingkungan sekitar jika tidak ditangani dengan baik. Olehnya itu, untuk mengurangi dampak negatif tersebut maka perlu suatu upaya pengelolaan dengan melakukan pengomposan.
Limbah sayuran, buah, ikan, dan limbah organik lainnya yang bersumber dari pasar dapat dimanfaatatkan menjadi pupuk kompos (pupuk organik).
Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kab. Polewali Mandar bekerjasama Pemerintah Kecamatan Luyo melaksanakan edukasi tentang pengelolaan sampah pasar menyasar pasar rakyat Kecamatan Luyo, Jumat (3/7).
Sambil menyisir lapak kaki lima, sampah pasar kemudian dikumpulkan oleh petugas sembari memberikan edukasi mengenai pengelolaan limbah organik pasar menjadi pupuk kompos dengan menggunakan tabung komposter aerob .
Sekretaris DLHK Kab.Polewali Mandar, Hikmah, ST mengatakan, di pasar Kecamatan Luyo, dan pasar kecamatan lainnya dilaksanakan edukasi ke masyarakat tentang bagaimana mengelola sampah pasar terpilah untuk kemudian dapat dimanfaatkan secara tepat guna.
Penggunaan tabung komposter aerob sampah bantuan DLHK tahun 2020 diperkenalkan pemerintah sebagai wadah olahan kompos atau pembusukan sampah yang dapat dimanfatkan dalam waktu jangka tiga bulan.
“Pemilahan sampah yang terpilah itu, bisa semakin dapat diketahui oleh seluruh komponen masyarakat bahwa sampah itu dapat memberikan nilai tambah ekonomi,” katanya.
Kepala Bidang Penataan Lingkungan pada DLHK Kab Polewali Mandar, Ansari Bahrun, menyebut cara edukasi tersebut yang ditempuh dalam pengelolaan sampah/limbah ini, dengan sendiriya akan mengurangi timbunan sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir ( TPA ).
“Kegiatan pengolahan sampah ini diharapkan agar kegiatan mengurangi sampah yang menjadi konsentrasi kita DLHK itu berjalan dengan baik. Bahwa sampah itu tidak selalu dibuang di TPA, Tetapi pengolahan sampah di pasar dan rumah tangga dapat berlangsung dengan maksimal,” terangnya.
Di kesempatan ini pula, disosialisasikan penggunaan buku besar Bank Sampah Unit DLHK. (Aty Achmad)