Ansar, Sekretaris HIPERMATA
Mamuju, mandarnews.com – Sekretaris Himpunan Pelajar Mahasiswa Tappalang (HIPERMATA), Ansar menyayangkan pernyataan Kadis PU Kabupaten Mamuju. Menurut Ansar, Kadis PU Mamuju, Salihin, menyebut ruas jalan Bela Kopeang Kecamatan Tappalang, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat sepanjang 70 km sehingga tidak mampu dianggarkan oleh Pemkab Mamuju.
Ansar menyebut pernyataan Kadis PU Kabupaten Mamuju itu merugikan daerahnya. Pasalnya menurut Ansar jarak yang sering ia lalui selama ini bukan 70 km tetapi hanya berjarak 25 km, sehingga dia berharap Kadis PU Kabupaten Mamuju tidak mengada-ada serta berstatemen ke publik dengan data yang tidak jelas.
Ansar mengadaikan pernyataan Kadis PU Kabupaten Mamuju dengan karet, jika ditarik baru akan memanjang.
“Selama saya hidup sudah 27 tahun jalan Taan menuju Bela Kopeang hanya berkisar 25 km, jadi saya heran, sejak kapan jalan ini jadi 70 km, ini seperti filosofi karet. Sebab setiap saya lewat ratusan kali tetap 25 km, tapi kalau pak Kadis lewat mungkin hanya satu atau dua kali baru sama memanjang 70 km,” kata Ansar.
Putra asal Bela Kopeang Tappalang itu mengatakan, seharusnya Dinas PU Kabupaten Mamuju menganalisa informasi untuk disampaikan di publik sehingga tidak merugikan daerahnya. Ia mengkhawatirkan jika pernyataan Salihin tersebut di sejumlah media massa dapat berpengaruh terhadap kunjungan ke daerahnya, pasalnya jarak yang dikatakan lebih jauh dibanding dengan jarak sesungguhnya yang hanya berjarak 25 km bukan 70 km.
“Daerah kami merasa dirugikan dengan statemen pak Kadis sebab ini sudah masuk pada komsumsi publik, artinya hanya minoritas orang khususnya Mamuju tahu jarak yang sesungguhnya apalagi yang bicara adalah orang yang dipercaya mengemban amanah khusus menangani infrastruktur pekerjaan umum.”
“Kenapa merasa dirugikan, karena orang yang mau berkunjung menikmati suasana kampung pasti jadi dawn karena jaraknya yang dimaksud pak kadis 70 km padahal hanya 25 km,” terang Ansar.
Selanjutnya Ia berharap hal tersebut dapat di klarifikasi sehingga tidak menimbulkan keresahan masyarakat di wilayahnya.
“Saya berharap pemerintah serius mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat jangan tebang pilih daerah mana, saya percaya jika pemerintah punya cara tetapi jangan sampai menganak tirikan salah satu daerah,” tutup Ansar
Reporter: Sugiarto