
Sumber : Panitia Sandeq Race 2017
Mandarnews.com – Lomba perahu tradisional tercepat, terkeras dan terjauh di dunia ada di Mandar, Sulawesi Barat (Sulbar). Lomba perahu bercadik itu, Sandeq (baca : sande’) Race 2017 tahun ini kembali digelar. Mulai 17 sampai 27 Agustus 2017.
Berbeda dengan tahun sebelumnya, rutenya hanya Mamuju sampai Polewali Mandar (Polman). Kali ini para peserta akan menempuh jarak ratusan kilo meter, mulai dari Pantai Mamuju sampai Pantai Losari Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Seperti pada masa kejayaaan Sandeq Race beberapa tahun sebelumnya.
Sekertaris Panitia Sandeq Race 2017, Muhammad Ridwan Alimuddin mengatakan, agenda Sandeq Race akan dimulai 16 Agustus sebelum masuk acara inti keesokan harinya. Hari itu akan diisi acara lomba perahu Sandeq. Setiap perahu akan ada pejabat Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulbar.
“Semacam lelang perahu sandeq untuk pejabat. Acara tersebut acara santai, dengan kata lain bukan lelang betulan. Pejabat yang ‘menang’ lelang atas sebuah perahu, maka dia akan naik di perahu tersebut untuk kemudian berlayar, berlomba dengan perahu lain yang juga ada pejabat disitu,” kata peneliti maritim ini.
Jadwal Sandeq Race 2017
Pagi 17 Agustus, kegiatan resmi Sandeq Race dimulai. Start etape pertama, menempuh rute Mamuju – Deking, Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene. Disini passandeq atau peserta lomba akan menginap. Panitia Sandeq Race akan membuat acara pasar malam di Deking bekerjasama dengan masyarakat setempat.
Berikutnya etape Deking – Somba, Kecamatan Sendana, 18 Agustus. Lokasi finishnya di Pantai Labuang, di belakang warung ikan tuing-tuing. Juga ada acara disini, ada beberapa lomba yang melibatkan masyarakat setempat, peserta Sandeq Race dan kaum perempuan. Misalnya lomba makan jepa.
Passandeq / Foto : Muhammad Ridwan Alimuddin
Kemudian 19 Agustus etape ketiga, Somba – Majene. Di Majene peserta diinapkan dua hari sebab pada tanggal 20 Agustus ada lomba segitiga di Teluk Majene. Lomba-lomba lain juga ada, misalnya lomba sandeq kecil dari Tangnga-Tangnga, Kecamatan Tinambung, Polewali Mandar ke Majene. Juga akan ada Kampung Passandeq yang berisi edukasi mengenai sandeq.
“Kampung Passandeq masih harus dicek lokasi persisnya, yang jelas di sekitar atau pas Tanjung Batu,” jelas Ridwan.
Lalu pada tanggal 21, etapi Majene – Polewali. Di Ibukota Polman peserta juga dua hari, sebab pada tanggal 22 akan ada lomba segitiga kedua. Kegiatan-kegiatan semarak akan dilaksanakan juga di Polewali. Seperti lomba becak dan tarik tambang lepa-lepa.
Selanjutnya 23 Agustus, dari Polewali – Ujung Lero, Kabupaten Pinrang, Sulsel. Di perkampungan Mandar tersebut akan dibuat beberapa rangkaian acara. Selain lomba segitiga ketiga pada tanggal 24 Agustus, hiburan ala Mandar untuk masyarakat akan dipersembahkan panitia.
Keesokannya, 25 Agustus rutenya Ujung Lero – Barru, Sulsel dan pada 26 Agustus akan ditempuh etape terakhir, Barru – Makassar. Meski finish pada tanggal tersebut, pada tanggal 27 Agustus ada lagi lomba dari Pantai Losari ke salah satu pulau kecil di situ untuk kemudian balik ke Pantai Losari.
Dihari tersebut hadiah Sandeq Race 2017 akan diserahkan ke passandeq. Kegiatan hiburan juga akan dilaksakan di Makassar, kerjasama panitia Sandeq Race 2017 dengan Pemerintah Kota Makassar.
“Bentuk kerjasama, Pemkot Makassar juga akan sponsori Sandeq Race 2017,” kata Ketua Aliansi Jurnalis Indenden (AJI) Kota Mandar ini.
Panitia pelaksanaan Sandeq Race 2017 kali ini diketuai Naharuddin. Sementara Horts Liebner sebagai koordinator darat dan Muhammad Ridwan Alimuddin sebagai sekertaris panitia pelaksana. (Irwan)