Majene, mandarnews.com – Kasus penyalahgunaan narkoba di Sulawesi Barat cukup tinggi. Yakni berada di ang persentase 1,8% dari warga Sulbar. Dari 34 Provinsi di Indonesia, Sulbar berada pada posisi atau urutan ke 18 dari 34 provinsi. Hal ini disampaikan Ketua Forum Indonesia Anti Narkoba (FIAN) Sulbar, Firman Achad di Majene saat peringatan Hari Narkoba Internasional (HANI), Sabtu (27/6).
“Ini tentu sangat mengkhawatirkan buat kita semua, dari pengguna narkoba di Sulbar, rata rata penggunanya adalah para remaja atau angkatan muda, generasi yang akan melanjutkan cita-cita perjuangan bangsa. Tentunya kita semua berharap, kita tidak ingin generasi emas yang kita harapkan ini harus hancur dan dirongrong oleh musuh negara yang namanya narkoba, sudah selayakya dihukum berat terutama bagi pengedar, ini tentunya kita harus sepakat, karena ini sudah menjadi keputusan Presiden,” kata Firman.
Firman mengajak bersatu padu. Baik itu FIAN dan pemerintah bersama elemen yang terkait harus ikut bersama melakukan pencegahan penyalahgunaan narkoba.
“Kita tidak usah lagi bertanya ini tugas siapa, tapi kita harus bertanya apa tugas saya, karena masalah narkoba bukan hanya masalah kriminal, tapi ini mulai merambah masalah sosial dan kemanusiaan.Harapan kami jangan ada kata “tidak” untuk melawan narkoba,” seru Firman.
Ketua PMI Cabang Majene Dra. Hj. Fatmawati Fahmi, MH turut ambil bagian dalam peringatan HANI ini. Ia mengatakan, narkoba itu tidak mengenal kasta dan status sosial, semua dapat mengena kepada siapapun, di sinilah dibutuhkan relawan kemanusiaan yang akan bekerja bahu membahu dalam memberantas peredaran narkoba di kab. Majene.
Fatmawati mengajak bergabung di PMI dalam wadah KSR yang menurutnya akan menjadi benteng bagi semua dalam memerangi narkoba di Majene. PMI, kata Fatmawati, bukan hanya bergelut di donor darah dan berkutat di markas PMI, namun dituntut untuk selalu siap dan turut serta memerangi narkoba yang menjadi musuh bersama.
Sebelum mengakhiri orasinya Ketua PMI Majene mengeluarkan kalindaqdaq (pantun) yang berbunyi “marikkang anna mambe’i… Sara nipeoloi.. Tambung ma’ mating…. Melo dilango-lango, tomatua tomangura…. Inggae na’ mammesa…. Na mappa’dai…. Narkoba di Majene” (Mengajak semua kalangan, tua muda untuk bersatu melawan narkoba).
Sementara Bupati Majene, DR Fahmi Massiara dalam sambutannya mengatakan, hari ini adalah hari yang sangat istimewa, karena hari ini bertepatan dengan genapnya 4 tahun pemerintahan Fahmi – Lukman, yang diawali dengan kegiatan yang sangat menyentuh kemaslahatan manusia dalam memerangi narkoba di Majene.
“Ijinkan kami atas nama Pemerintah Kabupaten Majene menyatakan apresiasi dan penghargaan yang setinggi tingginya kepada jajaran panitia yang terdiri atas unsur Forum Indonesia Anti Narkoba, Forum Lintas Komunitas Sulawesi Barat, serta ketua dan jajaran pengurus PMI Kabupaten Majene atas inisiasi pelaksanaan peringatan hari anti narkoba internasional pada hari ini, sehingga meski masih dalam situasi new normal pandemi covid-19 kita tetap dapat melaksanakan peringatan ini. Hal ini menjadi bukti nyata bahwa Pemerintah Kabupaten Majene bersama seluruh elemen kelompok masyarakat menyatakan perang terhadap kejahatan narkoba,” kata Fahmi.
Fahmi meyakini, meski di masa pandemi covid-19, tidak menjadi jaminan bahwa di luar sana penyebaran narkoba di wilayah Kabupaten Majene juga ikut terhenti. Ia kuatir, malah di saat perhatian pemerintah saat ini fokus kepada penanganan kesehatan, sosial dan ekonomi masyarakat dalam masa pandemi covid-19, di saat yang sama para pelaku penyebaran narkoba memanfaatkan momen untuk memperluas jaringan dan pengguna narkoba di wilayah Majene.Tema peringatan hari anti narkoba internasional tahun 2020 yaitu “Hidup 100% di Era New Normal Sadar, Sehat, Produktif &, Bahagia tanpa Narkoba” dipandang cukup tepat untuk meningkatkan kembali kewaspadaan terhadap penyalahgunaan dan penyebaran narkoba.
“Kita berkumpul di tempat ini untuk bersama-sama menyelamatkan masa depan kehidupan masyarakat Kabupaten Majene, bangsa dan negara untuk menyelamatkan masa depan kehidupan umat manusia. Kita bertekad untuk menyelamatkan generasi mendatang, menyelamatkan anak-cucu kita dari kejahatan narkoba. Kita mengetahui narkoba mengancam kehidupan seluruh bangsa di dunia. Kita harus menghentikan semuanya ini, mengurangi kejahatan itu, sehingga masa depan kita menjadi selamat,” serunya.
Fahmi mengajak semua elemen melakukan langkah-langkah nyata untuk mencegah penyebaran narkoba. Khusus di wilayah Kabupaten Majene. Ia mengharapkan kepada seluruh jajaran pemerintahan, aparat keamanan serta seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menyelamatkan keluarga, masyarakat, dan bangsa kita dari dampak buruk narkoba.
“Mari kita mulai dari keluarga, pastikan keluarga kita terbebas dari kejahatan narkoba. Yang kedua, sekolah. Sekolah-sekolah agar terus melakukan pengajaran kepada anak-anak kita untuk betul-betul mencegah terjadinya penyalahgunaan penggunaan narkoba. Pastikan pula lingkungan sekolah bebas dari narkoba. Yang ketiga, wilayah perkantoran di mana pun saudara bekerja, pastikan pula tercegah dan bebas dari narkoba. Di tingkat dusun dan lingkungan, di kelurahan, di desa-desa, pastikan pula tercegah dari penyebaran narkoba. Dan kepada para ulama, para pemuka agama agar pula memberikan bimbingan kepada umat beragama untuk juga menjauhkan diri dari perilaku yang tidak terpuji, yaitu kejahatan narkoba. Dengan cara itulah, kita makin mencegah kejahatan narkoba,” pinta Fahmi.
Kepada para penegak hukum, kepolisian, tni, kejaksaan, pengadilan, utamanya jajaran BNN Kabupaten Majene Fahmi berharap untuk terus melakukan segala upaya untuk menyelamatkan bangsa kita dari bahaya dan kejahatan narkoba ini.
“Mari terus berjuang saudara-saudara untuk memerangi kejahatan narkoba. Semoga Tuhan yang Maha Kuasa memberikan jalan bagi bangsa kita untuk melaksanakan tugas yang tidak ringan tapi mulia ini,” ajak Fahmi.
Sama halnya dengan Ketua PMI Cabang Majene, Fahmi Massiara juga mengakhiri sambutannya dengan Kalindaqdaq
“apa dzi tia macoa… Nagau’ pamarenta… Na mala pa’da… Narkoba di majene… Mua’ diang issangatta… Papalla’bang mi mai… na upakei manjalankan parenta” yang kira-kira maknanya mengajak semua elemen untuk menyumbangkan saran dan pikirannya mengenai cara memberantas narkoba.
Di akhir acara dilakukan penandatanganan deklarasi anti narkoba oleh semua undangan yang hadir. Mereka yang hadir, Wakil Bupati Majene, Ketua DPRD Majene, Dandim 1401 Majene, pj. Sekda Majene, Kasat Narkoba Polres Majene, Ketua PMI Majene, Komisioner Bawaslu Majene, lintas komunitas & organisasi masyarakat. Peringatan HANI tahun 2020 ini digelar di ruang pola kantor Bupati Majene.