
Penulis : Nurhalisa (Mahasiswa program studi Komunikasi dan Penyiaran Islam STAIN Majene)
Toleransi adalah membiarkan orang lain berpendapat lain, melakukan hal yang tidak sependapat dengan kita, tanpa kita ganggu ataupun intimidasi.
Istilah dalam konteks sosial, budaya dan agama yang berarti sikap dan perbuatan yang melarang adanya Diskriminasi terhadap kelompok-kelompok yang berbeda atau tidak dapat diterima oleh mayoritas dalam suatu lingkungan.
Di dalam pembukaan UUD 1945 pasal 29 ayat 2 telah disebutkan bahwa “Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya sendiri-sendiri dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya”.
Sebagai warga Negara sudah sewajarnya saling menghormati antara hak dan kewajiban yang ada sesama demi menjaga keutuhan Negara dan menjungjung tinggi sikap saling toleransi antara umat beragama.
Lalu sembohyang Bhinneka Tunggal Ika pun menjadi landasan dari perbedaan yang ada di Indonesia yang berisi ”Berbeda-beda tetapi Satu Jua”. Termasuk dalam sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa. Di sila pertama ada tiga buah butir yang berisi tentang toleransi yang terdapat di butir 4 berisi “Membina kerukunan hidup diantara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Maha Esa”.
Pada kenyataannya saat ini masyarakat mengangap bahwa permasalahan yang mengatas namakan agama adalah kesalahan dari satu pihak agama yang pada akhirnya masyarakat berbondong-bondong menganggap agama lainnya pun bermasalah.
Padahal masyarakat tau, apa bila terjadinya konflik bisa memecah bela persatuan dan kerukunan akan berbangsa di Indonesia. Tetapi pada kenyatannya masyarakat malah semakin memperluas masalah yang mengatas namakan agama ini hingga terjadi dalam kehidupan sehari-hari tanpa memikirkan dampak negatifnya.
Indonesia adalah Negara yang kaya, baik dari segi sumber daya alam maupun keberagamannya. Ada beberapa bentuk keberagaman di Indonesia, mulai dari dari keberagaman suku, keberagaman agama, keberagaman ras dan juga keberagaman anggota golongan.
Keberagaman suku Indonesia adalah Negara kepulauan. Dari geografis yang berbeda-beda tersebut, Indonesia memiliki banyak sekali suku.
Suku bangsa atau yang disebut juga etnik dapat diartikan sebagai pengelompokkan atau penggolongan orang-orang yang memiliki satu keturunan. Selain itu, kelompok suku bangsa ditandai dengan adanya kesamaan budaya, bahasa, agama, perilaku dan ciri-ciri biologis yang dimiliki.
Keberagaman agama Indonesia adalah Negara yang religius. Hal itu dubuktikan dalam sila pertama pancasila, yaitu ketuhanan yang maha esa dan Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadah menurut agamanya dan kepercayaannya.
Keberagaman ras merupakan klasifikasi yang digunakan untuk mengkategorikan manusia melalui ciri fenotipe (ciri fisik) dan asal usul geografis.
Asal mula keberagaman ras di Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor seperti bangsa asing yang singgah di tanah air, sejarah penyebaran ras dunia dan juga kondisi geografis.
Ada beberapa ras yang tersebar di wilayah di Indonesia. Ras Malayan Mongoloid yang berada di Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan dan Sulawesi. Ras Melanesoid mendiami wilayah Papua, Malukudan juga Nusa Tenggara timur.
Selain itu, ada juga ras Asiatic Mongoloid yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia yaitu seperti orang Tionghoa, Jepang, dan Korea. Terakhir, ada ras Kaulasoid. Yaitu orang-orang India, Timur-Tengah, Australia, Eropa dan Amerika.
Keberagaman anggota golongan dalam masyarakat multikultural, keberagaman golongan bisa terjadi secara vertikal dan horizontal.
Untuk vertikal, terdapat hierarki lapisan bawah yang cukup tajam. Contohnya seperti status sosial, pendidikan, jabatan, dan sebagainya. Secara horizontal, biasanya anggota golongan setara dan tidak ada hierarki.
Namun, hal ini mengakibatkan banyak yang merasa anggota golongannya paling benar sehingga merendahkan anggota golongan lainnya. Contohnya adalah, idealisme, adat-istiadat dan sebagainya.
Pentingnya toleransi di dalam keberagaman meskipun Indonesia adalah Negara yang kaya akan perbedaan dan keberagaman, hal tersebut membuat Indonesia rentan terpecah-belah akibat perbedaan yang ada.
Perpecahan di masyarakat bisa memicu konflik yang menimbulkan kerugian yang banyak pihak. Oleh karenanya, diperlukan sifat toleran dan juga tanggang rasa terhadap perbedaan dan kemajemukan di masyarakat.
Sifat toleransi haruslah ditanamkan sejak dini supaya bisa menerima perbedaan yang ada.
Perilaku toleransi seperti memberikan kesempatan kepada tetangga melakukan ibadahnya, tolong-menolong antar warga ketika melaksanakan hari raya dan tidak membeda-bedakan tetangga dan menghargai perbedaan budaya yang ada.
Sikap dan perilaku toleransi terhadap keberagaman masyarakat merupakan kunci untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan.
Serta mencegah proses perpecahan masyarakat, bangsa dan negara Indonesia. Setiap individu hendaknya mengaplikasikan perilaku toleransi terhadap keberagaman suku, agama, ras, budaya, dan antargolongan. (*)