
Majene, mandarnews.com – Madrasah Tsanawiah Negeri (MTsN) 1 Majene, yang ada di Lingkungan Simullu, Kelurahan Baruga, Kecamatan Banggae Timur, Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat melakukan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) untuk menanangkal virus yang mematikan saat ini.
Seperti yang diketahui, saat ini Virus Korona merupakan virus yang sangat mematikan. Bahkan hampir semua Negara yang ada di belahan dunia ini, waspada akan keberadaanya.
Maka tidak heran, jika saat ini banyak hal yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat bahkan Daerah untuk melakukan antisipasi akan virus mematikan tersebut. Apalagi tercatat, saat ini Korona Virus tersebut sudah ada di Indonesia dan telah ada korban jiwa.
Pihak MTsN 1 Majene meyakini dengan PHBS dan wudhu bisa menangkal atau meminimalisir akan serangan virus tersebut.
MTsN 1 Majene, melakukan program PHBS yakni mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir dan wudhu sebelum belajar, makan dan terutama sholat.
Menurut Ismail Saleh, S. Pd. M. Pd. Kepala Sekolah MTsN 1 Majene, PHBS dan wudhu sebelum beraktivitas di sekolah adalah hal yang wajib dilakukan oleh murid.
” Jadi mereka sebelum belajar itu wajib untuk wudhu meskipun sudah wudhu dari rumah dengan tujuan kebersihan tetap terjaga,” katanya.
Pihak MTsN menfasilitasi segala sarana termasuk membeli penampungan air yang lebih besar. Dilakukan pula pemisahan penampungan air yang harus langsung ke pembuangan dan yang digunakan siswa.
Kata Ismail, selain PHBS dan wudhu yang diprogramkan di Sekolahnya untuk menangkal virus. Pihaknya juga sekarang meminimalisir penggunaan zat – zat pewarna makanan.
” Termasuk kami juga sudah mensosialisasikan ke kantin, meminta untuk meminimalisir penggunaan plastik sekali pakai dan makanan instan. ,”Kita sudah mensosialisasikan dan pasti ini akan berproses. Jadi yang lebih banyak di kantin itu, makanan biasa seperti nasi kuning dan buras. terang Ismail.
Kami juga beri kesempatan kepada siswa sebelum belajar sarapan dulu. Untuk wadah air minum, siswa MTsN 1 Majene gunakan tumbler.
Sarapan sebwlum belajar sangat penting karena kondisi lemah juga berpotensi gampang terserang virus.
Lebih jauh menurut Ismail, pihaknya juga bekerja sama pihak Puskesmas. Setiap saat siswa diperiksa. Bahkan air galong diperiksa apakah ada jentik atau steril.
“Jadi PHBS itu juga seperti dicek kantinnya, wc dan ruangan lainnya. Dan setelah pengecekan, pihak Puskesmas menyampaikan hasilnya sehingga itu bisa menjadi masukan kami kedepan,” katanya.
Kegiatan berPHBS di MTsN 1 Majene dilakukan sejak Desember dan Januari sudah aktif mengontrol.
” Biasa 2 – 3 kali dalam satu bulan pihak Puskesmas datang, mungkin disesuaikan kesibukan di Puskesmas. Ditambah juga anak – anak gadis yang sudah haid diberikan tablet penambah darah. Biasanya dilakukan setiap 3 kali dalam seminggu pada masa haid,” jelasnya.(Putra)