Dinas Pekerjaan Umum (PU) membangun jembatan di Sungai Binanga, Kecamatam Banggae Timur, Kabupaten Majene. Pembangunan yang sementara berlangsung tersebut menuai protes dari warga setempat.
Pasalnya, konstruksi tiang yang berada pada kedua sisi sungai mencapai tinggi hingga hampir 2 meter yang dihitung dari permukaan tanah. Akibatnya, jalan menuju jembatan tersebut akan tinggi hingga mengancam Jalan Abdul Jalil (arah ke pantai) tertutup.
"Alasannya (protes) karena Jalan Abdul Jalil itu akan tertutup untuk jalan ke pantai. Jadi kemarin saya konsultasi dengan kepala lingkungan dan masyarakat, mereka tidak setuju jika Jalan Abdul Jalil tertutup. Tinggi bangunan (jembatan) juga tinggi sekali. Rata dengan atap rumah," kata warga sekitar, Adi, Senin 17 Oktober 2016.
Selain itu, Adi juga menyayangkan Dinas PU dan konsultan proyek tersebut. Menurutnya, Dinas PU melakukan pengerjaan pembangunan jembatan tanpa konsultasi terlebih dahulu dengan masyarakat sekitar.
"Waktu konsultan turun, tidak ada konsultasi dengan masyarakat sekitar. Mereka (konsultan) bilang, tidak bisa dirubah. Oh tidak boleh begitu pak. Harus ada solusi terbaik," tegas Adi.
Pembangunan jembatan tersebut menelan anggaran hingga Rp. 2,4 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Majene tahun 2016. Proyek yang dikerja CV. Nurfatin tersebut akan menjadi jembatan dua arah dari program jalan strategis nasional di Majene. (Irwan)