Majene, mandarnews.com – Tim Search and Rescue (SAR) gabungan yang terdiri dari Badan SAR Nasional (Basarnas) Mamuju, Polisi Air dan Udara Kepolisian Resor (Polairud Polres) dan relawan Public Safety Center (PSC) Majene terus berupaya melakukan pencarian Borahing (44), korban yang tersapu gelombang laut di perairan Desa Bababulo Utara Kecamatan Pamboang, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar), saat mencari ikan.
Tepatnya Rabu (23/2) malam ini, Borahing yang dikabarkan hilang karena tersapu gelombang laut saat mencari ikan pada Selasa (22/2) malam kemarin, sudah tepat 24 jam tidak ditemukan.
Tim SAR gabungan juga telah melakukan penyisiran di sejumlah lokasi titik terjatuhnya korban dan terlepas dari perahunya (lepa-lepa).
Bahkan, tim juga telah dibantu oleh warga dan nelayan lokal yang tak jauh dari lokasi.
Komandan Tim (Dantim) pencarian Agustang menyampaikan, saat ini yang menjadi kendala proses pencarian korban adalah tingginya gelombang serta kuatnya arus angin.
“Itu kendala saat ini yang kami hadapi saat proses pencarian dilakukan,” jelas Agustang, Rabu (23/2).
Meski demikian, proses pencarian akan terus dilakukan dan diupayakan, tapi tetap dengan memerhatikan keamanan tim.
Pencarian yang dilakukan sejak pagi hingga siang hari, lalu dilanjutkan hingga sore belum membuahkan hasil atau masih nihil. Pencarian akan kembali dilanjutkan pada pagi hari berikutnya dan tidak melakukan pencarian malam.
“Untuk radius pencarian dari titik tenggelamnya korban, 500 meter ke arah timur dan 500 meter ke arah barat. Jika memang belum ditemukan tanda-tanda maka proses pencarian akan dilanjutkan hingga tujuh hari,” tandas Agustang.
Sebelumnya, Borahing yang beralamatkan Tanjung Pelayar, Kecamatan Pulau Laut, Tanjung Selayar, Kabupaten Kota Baru, Kalimantan Selatan dinyatakan hilang akibat tersapu gelombang saat mencari ikan di perairan Bababulo Utara. Ia tersapu gelombang bersama Rendi (16), warga setempat.
Keduanya mencari ikan dengan mengendarai perahu masing-masing. Perahu yang mereka pakai merupakan perahu tanpa mesin (lepa-lepa) atau hanya menggunakan dayung.
Rendi berhasil selamat dari musibah ini karena berhasil berenang dan bisa membalikkan perahunya, sementara Borahing tidak tahu berenang.
Diketahui Borahing bukanlah seorang nelayan melainkan hanya seorang petani yang hobi mencari ikan menggunakan perahu kecil. Korban berada di Bababulo karena berkunjung ke rumah kerabatnya. (Mutawakkir Saputra)
Editor: Ilma Amelia