Foto bersama pengurus HMO Sulbar dengan Pemda Majene dan Sekprov Sulbar setelah pelantikan, di Aula Wisma Yumari, Kabupaten Majene, Selasa (9/1)
Majene, mandarnews.com – Pengurus Himpunan Mahasiswa Olahraga (HMO) Sulawesi Barat (Sulbar) periode 2021- 2022 resmi dilantik.
Pelantikan diselaraskan dengan musyawarah kerja yang dilaksanakan di Aula Wisma Yumari, Kabupaten Majene, Selasa (9/1) yang dihadiri langsung
Pelaksana tugas (Plt) Bupati Majene Lukman dan Kepala Dinas Pendidikan dan Pemuda Olahraga, Iskandar serta perwakilan Gubernur Sulbar Sekretaris Provinsi Sulbar, Muhammad Idris.
Dalam sambutannya, Idris mengatakan, perlu ada sinergitas antara lembaga kemahasiswaan dalam hal ini HMO Sulbar berkolaborasi dengan Pemprov Sulbar dalam mengembangkan dan memajukan keolahragaan di Sulbar.
“Ke depan, HMO Sulbar akan dianggarkan oleh Pemprov Sulbar guna untuk pengembangan Sulbar di bidang keolahragaan,” tambah Idris.
Sementara, Ketua HMO Sulbar Fadli Alimuddin periode 2021 – 2022 menyampaikan, HMO Sulbar sangat berperan penting dalam mengembangkan Sulbar khususnya dalam bidang keolahragaan. “Semoga teman-teman pengurus lebih semangat lagi dalam berHMO Sulbar demi mencapai tujuan,” tandasnya.
Ini juga adalah sebuah momentum bagi pengurus HMO Sulbar periode 2021-2022 karena telah menghadirkan perwakilan Gubernur, ujar Fadli.
Dewan pengurus lainnya juga menambahkan, mestinya jika ingin melihat prestasi dan Sulbar mampu memberi kontribusi ke Nasional tentu harus ada pembinaan yang berkesinambungan.
“Dan ini kita harus akui dan menjadikannya sebagai semangat dalam bekerja dalam rangka perbaikan prestasi, jika tentunya Pemda membuka ruang kepada kami dalam bermitra,” ucapnya.
Selain daripada itu kami juga melihat bahwa persepsi tentang pembinaan yang ilmiah menuju prestasi tidak sama disetiap daerah, maksudnya bahwa olahraga mestinya dibangun secara ilmiah dan berkesinambungan, ada tujuan jangka pendek, menengah dan jangka panjang. Namun yang terjadi sekali lagi kami berani katakan sangat instan karena kemungkinan belum memahami tentang pembangunan olahraga prestasi sejak dini.
“Mari kita melihat pekan olahraga Provinsi 2018 kemarin, yang banyak terjadi adalah pengambilan atlet dari luar daerah Sulbar yang pada wilayah regulasi sangat melanggar. Terlebih bahwa ini uang daerah Sulbar yang dinikmati atlet dari luar. Saya berani katakan karena saya juga atlet Porprov saat itu yg melihat langsung hal demikian. Pertanyaannya, apakah kita mau tetap seperti itu, membuat seremonial yang orientasinya tidak pada perkembangan atlet daerah kita yang notabene menghabiskan anggaran milyaran rupiah,” imbuhnya.
“Terus apa yang salah? Apakah memang pengurus KONI kita yang terlena dan tidak menganggap ini sebagai masalah besar? Sementara kami dan seluruh dewan senior menangis memikirkan hal ini. Perlu kita pahami bersama bahwa kemajuan sebuah daerah tidak dilihat dari segi infrasturktur saja, tetapi juga kebugaran masyarakatnya dan pastinya prestasi olahrganya. Sekali lagi berhasilnya sebuah daerah tidak dilihat dari infrastuktur saja, tetapi juga dari segi prestasinya. Sport of Development (Olahraga untuk Pembangunan) akhirnya semoga ke depan kami bisa bermitra dalam rangka menjalankan program kami, yang insya Allah HMO Sulbar siap dan akan kami sampaikan selanjutnya program yang ingin kita rintis untuk pembangunan olahraga Sulbar ke depan,” tutupnya.
Reporter : Putra