Vaksinasi anak di Sekolah Satu Atap di Rangas, Kecamatan Banggae, Kabupaten Majene, Selasa (15/3).
Majene, mandarnews.com – Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Totoli Kecamatan Banggae, Kabupaten Majene, terus menggenjot pelaksanaan vaksinasi anak di tiap sekolah di wilayah kerjanya.
Setelah melakukan vaksinasi anak di daerah pegunungan di Kecamatan Banggae, tepatnya di Sekolah Dasar (SD) 51 Galung Paara kemarin, hari ini PKM Totoli kembali melakukan vaksinasi anak di SD 20 dan 54 Satu Atap (Satap) serta SD 19 dan 41 (Satap) Rangas, Kecamatan Banggae, Majene.
“Untuk hari ini setidaknya ada empat sekaligus sekolah yang kita datangi untuk pelaksanaan vaksinasi anak, namun tetap bisa juga diikuti oleh masyarakat umum,” jelas dr. Lili Mirasanti, Kepala Puskesmas (Kapus) Totoli, Selasa (15/3).
Ia tetap optimistis dan berharap agar pelaksanaan vaksinasi anak umur 6 hingga 11 tahun dapat 100 persen capaian pelaksanaannya. Apalagi pelaksanaan vaksinasi dilakukan setiap hari, bahkan hari Ahad pun.
“Meskipun memang awal pelaksanaan vaksinasi ini sekitar Februari itu cukup minim capaiannya dalam sehari, bahkan hanya 1, 2, atau 3 orang bahkan paling banyak 10 orang per sekolah. Namun saat ini, alhamdulillah sudah mulai ada perkembangan kesadaran dari masyarakat atau anak. Seperti halnya pelaksanaan hari ini dalam empat sekolah sekaligus setidaknya kurang lebih 50 anak, namun di antaranya terdapat masyarakat umum yang melakukan pemeriksaan. 47 orang sukses divaksin dan 3 diantaranya ditunda dengan alasan tidak memenuhi persyaratan untuk divaksin,” ujar dr. Lilim
Ia pun mengaku akan terus berupaya lebih maksimal lagi agar capaian vaksinasi anak tiap sekolah terus meningkat.
Pihaknya juga akan terus berupaya membangun kesadaran masyarakat, utamanya stigma positif terhadap orang tua siswa tentang vaksin, agar para siswa bisa lebih teredukasi lagi dan sadar akan pentingnya capaian vaksinasi yang akan memengaruhi capaian nantinya.
“Karena memang harus disadari jika motivasi terbesar para siswa melakukan vaksinasi adalah dorongan dari orang tua, maka itu yang harus kita juga genjot,” tandas dr. Lili.
Ia mengaku, seluruh anak atau siswa dalam sekolah tetap akan menjadi sasaran dalam vaksinasi tetapi tetap tergantung pada hasil pemeriksaan (skrining) nantinya.
(Mutawakkir Saputra)
Editor: Ilma Amelia