Menkeu, Sri Mulyani Indrawati. Sumbr foto: kemkominfo.go.id
Jakarta – Pemerintah telah menyiapkan langkah kebijakan untuk memperkecil dampak virus corona (Covid-19) terhadap perekonomian Indonesia.
Hal itu disampaikan oleh Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati dalam Konferensi Pers Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) KiTa (Kinerja dan Fakta) di Jakarta, Rabu (19/02/2020).
“Masalah corona virus, spill over ke dunia akan semakin besar karena RRT (Republik Rakyat Tiongkok) berperan sebagai global value chain, perdagangan, produksi, maupun (kontribusi) turis,” ujar Menkeu.
Ia menjelaskan, Foreign Direct Investment (FDI) juga akan terpengaruh. Indonesia akan terpengaruh pada share turis 13% karena Cina menyumbang share kedua dari Malaysia.
“Secara umum, sejak tahun 2019, empat kuartal berturut-turut, impor kita sudah kontraksi. Dengan corona virus akan mungkin mengalami penurunan. Apabila pertumbuhan ekonomi RRT melemah 1% dari baseline mereka 6%, Indonesia akan mengalami penurunan 0,3%-06%. Ini cukup besar karena baseline pertumbuhan kita 5,02% dari pertumbuhan ekonomi 2019,” kata Menkeu.
Oleh karena itu, lanjutnya, untuk memperkecil dampak negatif virus corona terhadap perekonomian Indonesia, pemerintah mengeluarkan kebijakan fiskal ditambah kebijakan sektor riil seperti Omnibus Law Cipta Kerja.
“Di sektor riil, Omnibus Law Cipta Kerja dan berbagai reformasi sektor riil kementerian terkait kita harapkan akan menyumbang confidence momentum positif, apakah itu di sektor industri, perdagangan, pertanian, pertambangan, perikanan, maupun SDM seperti sektor pendidikan,” sebut Menkeu.