“Tidak tahu juga kenapa bisa lemas, saya perhatikan itu anak kayak orang sudah dihipnotis,” tutur Tia.
Ia menjelaskan, pelaku diduga penculik anak tersebut adalah seorang wanita dengan postur tubuh tinggi besar, menggunakan jilbab panjang, rok panjang, dan cadar yang menutupi hampir semua muka kecuali bagian mata warna hitam dan memakai sepatu.
“Saya tanya orang itu dari mana, ia menyebutkan dari Majene. Setelah anak itu sudah sama saya, orang itu berkendara mengarah ke Polman,” tukas Tia.
Saat mendengar wanita itu berbicara, lanjutnya, sepertinya berbahasa dengan dialek Makassar.
Tia lalu membawa Hafifah ke Kantor Desa Tammangalle. Sesampainya di sana, nenek Hafifah bernama Baru bersama pihak keamanan setempat telah berada di kantor.
Baru, nenek Hafifah membeberkan, sejak lahir telah mengurus cucunya tersebut karena orang tua Hafifah yang bernama Rahmadana dan Kiwang sudah bercerai dan ibunya bekerja di Mamuju.
“Baru kali ini saya atau keluarga yang lain tidak mengantar Hafifah ke sekolah. Sebelumnya, Hafifah selalu diantar,” ungkap Baru.
Sementara itu, Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Tinambung, Iptu Rustam Abdul Gani mengimbau masyarakat untuk terus waspada, terutama dalam menjaga anaknya.
“Kami tidak tahu motifnya apa, intinya kita terus akan mengimbau kepada masyarakat untuk waspada,” papar Iptu Rustam.
Dengan kejadian ini, tambahnya, pihaknya akan meningkatkan kemananan dan rutin melaksanakan patroli. (Putra)
Editor: Ilma Amelia