
Pj Gubernur Sulbar Akmal Malik saat memberikan sambutan dalam pelaksanaan kegiatan PBAK STAIN Majene, Rabu (21/9) di BPMP Sulbar.
Majene, mandarnews.com – Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Majene melaksanakan pembukaan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) terhadap 458 mahasiswa baru tahun 2022.
PBAK digelar di Balai Penjamin Mutu Pendidikan (BPMP) Sulawesi Barat (Sulbar), Rabu (21/9). Kegiatan yang akan dilaksanakan selama tiga hari ini dihadiri langsung oleh Penjabat (Pj) Gubernur Sulbar, Akmal Malik.
Akmal yang dikonfirmasi mengaku bersyukur dapat menghadiri dan membuka kegiatan tersebut.
Ia pun meminta kepada segenap civitas akademika STAIN Majene untuk bersama-sama lebih mengedepankan mengubah budaya diskusi yang selama ini dilakukan menjadi budaya aksi nyata.
“Makanya kita mengajak kepada segenap mahasiswa baru untuk nanti 12 November bertepatan dies natalis STAIN Majene untuk melakukan penanaman di 13 hektare dan kami akan siapkan,” jelas Akmal.
Ia berharap, STAIN Majene dengan perkembangannya di bawah kepemimpinan Wasilah Sahabuddin nanti bisa menjadi universitas agar bisa lebih banyak lagi fakultas, tidak hanya tiga fakultas saja tapi ada fakultas lain, termasuk ilmu-ilmu terapan.
Ketua STAIN Majene Wasilah Sahabuddin mengawali sambutannya dengan menyampaikan pantun sebagai bentuk sambutan kepada Pj Gubernur Sulbar serta kepada mahasiswa baru yang telah bergabung dengan STAIN Majene.
Wasilah mengaku bersyukur pembukaan PBAK STAIN Majene Tahun 2022 dapat terlaksana.
“Kami mengapresiasi pilihan saudara-saudara sekalian untuk melanjutkan pendidikan tinggi di
STAIN Majene. Insya Allah, setelah saudara menjalani proses perkuliahan di STAIN Majene, menimba ilmu dari dosen-dosen yang berkompeten, menikmati pelayanan prima dari para tenaga kependidikan, dan berdiskusi dengan kakak-kakak tingkat yang keren, maka kalian akan semakin yakin bahwa kuliah di STAIN Majene adalah sebuah keputusan yang sangat tepat,” ucap Wasilah.
Menurutnya, suasana akademik di perguruan tinggi sangatlah berbeda dengan suasana
akademik di sekolah tingkat dasar dan menengah. Di perguruan tinggi, sistem pembelajarannya dikenal dengan istilah Satuan Kredit Semester (SKS).
“Jadi, mahasiswa sebagai manusia dewasa
yang sudah dianggap mampu bertanggungjawab atas dirinya sendiri, harus memanfaatkan waktu dengan baik. Jika kalian mampu mengatur waktu dengan baik, maka kalian bisa selesai lebih awal. Namun, jika kalian tidak mampu mengatur waktu dengan baik, maka kalian bisa selesai lebih lama. Oleh karena itu, manfaatkanlah waktu kalian dengan belajar di perpustakaan, berdiskusi dengan kakak tingkat, berkonsultasi dengan dosen, aktif mengikuti seminar, serta lainnya karena melalui kegiatan-kegiatan tersebut, kalian juga akan mudah untuk beradaptasi dengan dosen, tenaga kependidikan, dan sesama mahasiswa lainnya,” kata perempuan kelahiran Polewali, 3 Juni 1972 tersebut.
Putri dari guru besar ilmu tasawuf Annangguru Prof. Sahabuddin itu juga menambahkan bahwa tugas utama seorang mahasiswa adalah melaksanakan Tri Dharma perguruan tinggi, yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
“Selain mengikuti kegiatan pembelajaran di dalam kelas, kalian juga harus melaksanakan penelitian sebagai upaya dari pengembangan ilmu pengetahuan. Sebisa mungkin,
penelitian yang kalian hasilkan selama menyandang gelar mahasiswa bukan hanya skripsi semata. Kalian harus proaktif dan produktif melaksanakan penelitian dengan
meminta bimbingan dan arahan dosen serta mempublikasikan hasil penelitian tersebut agar semakin banyak yang tercerahkan dengan temuan kalian dalam merespons permasalahan yang ada,” kata Wasilah.
Dan hal yang tak kalah pentingnya yang harus dilakukan mahasiswa, lanjutnya, adalah pengabdian kepada masyarakat. Ilmu yang telah diperoleh harus dimanfaatkan dalam kehidupan masyarakat. Kembali ke masyarakat untuk mendedikasikan diri sebagai aset bangsa.
“Melalui kegiatan PBAK ini kami berharap agar
kalian dapat menyimak setiap pemaparan dari narasumber nantinya, mengenali sistem pelaksanaan kegiatan akademik dan non-akademik yang berlangsung
di STAIN Majene. Hal ini dimaksudkan agar kalian mudah beradaptasi dengan sistem tersebut. Jangan sampai setelah PBAK, ada yang masih belum mengetahui apa visi misi STAIN Majene, siapa nama Ketua STAIN Majene, apa visi misi prodinya, nama ketua prodinya, bagaimana cara mengurus KRS, serta lainnya. Manfaatkanlah kegiatan ini dengan baik untuk mengenali STAIN Majene lebih dalam. Seperti ibarat kata pepatah tak kenal, maka tak sayang,” imbuh Wasilah.
Selain itu, ia juga berharap dengan kegiatan PBAK dapat menumbuhkan motivasi, kebanggaan terhadap almamater, semangat belajar, kedisiplinan diri, kesadaran, serta tanggung jawab sebagai seorang mahasiswa STAIN Majene.
“Saat ini, setiap tindakan yang kalian lakukan tidak hanya mempertaruhkan nama baik saudara sendiri, tetapi
Saudara juga mempertaruhkan nama baik orang tua dan almamater. Kami yakin bahwa kalian adalah sosok yang mampu bertanggungjawab atas diri kalian sendiri dan akan
menjadi pilar yang mengharumkan nama baik STAIN Majene di mata masyarakat luas,” pungkas Wasilah yang kemudian menutup sambutan dengan pantun. (Mutawakkir Saputra)
Editor: Ilma Amelia