Majene, mandarnews.com – Ratusan pedagang di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, Senin (20/04) menggelar unjuk rasa, salah satu tuntutan para pedangang adalah agar pemerintah kabupaten Majene konsisten dengan keputusannya Januari lalu yang tidak akan mengizinkan penambahan swalayan atau toko retail baru,
Massa sempat melintas di depan sejumlah swalayan seperti Alfamidi dan Indomaret, namun tidak sampai terjadi keributan, puluhan polisi diturunkan untuk mengamankan aksi pedagang.
Aksi para pedagang Majene itu dimulai dari depan pasar Sentral Majene,
Di depan pasar sentral, para pedagang menggelar orasi tentang kebulatan tekad para pedagang untuk berjuang bertahan ari serbuan pengusaha besar dari luar.
Para pedagang yang mayoritas menggunakan sepeda motor itu kemudian menggelar aksi konvoi melintas ke sejumlah tempat di kabupaten Majene antara lain DPRD, Kantor Bupati.
Massa berkonvoi hingga ke Pellattoang, kecamatan Tammerodo Sendana juga melewati sejumlah swalayan seperti Alfamidi dan Indomaret.
Menurut Sekretaris Forum Komunikasi Pedagang Pasar Sentral Majene ( FKP2SM ) Umar Thayyeb, aksi kali untuk deklarasi menandai lahirnya forum pedagang se kabupaten Majene yang akan mengawal dan mengadvokasi para pedagang kecil.
Menurut Umar, selain para pedagang pasar, forum pedagang se Majene ini juga menghimpun para pedagang kecil di luar pasar sentral Majene, seperti para pedagang kaki lima di pinggir jalan hingga pedagang pasar di luar kota kabupaten Majene.
“ Kami mengingatkan kepada pemerintah kabupaten untuk konsisten pada janjinya untuk tidak lagi menambah swalayan, dengan jumlah swalayan saat ini saja pedagang sudah terus merugi, apalagi kalau ditambah lagi,”kata Umar.
Jumlah swalayan ( Alfamidi dan Indomaret ) di Majene hingga saat ini mencapai 7 unit, pedagang menengarai swalayan akan kembali bertambah khususnya di kecamatan Banggae Timur.
Menurut pedagang, jumlah swayalan tersebut sudah berlebihan karena Majene hanya berpenduduk 120 ribu lebih, dibandingkan kabupaten Polewali Mandar berpenduduk kurang lebih 500 ribu jiwa, swalayan hanya berjumlah 5 unit.
Umar menjelaskan, sejak terus dibangunnya Alfamidi dan Indomaret beberapa tahun terakhir, pendapatan para pedagang terus turun, kerugian terus bertambah, Sebagian pedagang kecil juga mengaku kesulitan melunasi kredit akibat sepinya pembeli.
Ia mengatakan harusnya pemerintah melindungi pedagang kecil.
“ Tidak logis kalau pedagang kecil seperti kami disuruh bersaing bebas dengan pedagang besar,” kata
Seperti pernah diberitakan sebelumnya, bahwa pada tanggal 09 Januari 2015, pemerintah kabupaten mengeluarkan surat bernomor 511.1/01/2015 yang ditandatangani wakil bupati Fahmi Massiara , surat tersebut berisi perintah kepada kepala SKPD dan para Camat se kabupaten Majene untuk tidak lagi menambah jumlah toko Indomaret, Alfamidi dan toko Retail lainnya.
“ Sudah ada tanda – tanda swalayan akan kembali bertambah, makanya kami turun hari ini, kami perlu mengingatkan pemerintah kabupaten agar konsisten dengan janjinya,” kata ketua Forum, Nadhirah Marsum.
Nadhirah menyatakan dengan terbentuknya forum pedagang se Majene ini, akan menjadi wadah pemersatu dan akan terus bergerak bila pemerintah kabupaten tidak menepati janjinya. (afsar)