Sebagai salah satu daerah yang rawan terjadinya bencana, Majene penting untuk terus mengembangkan upaya antisipasi dan penanganan bencana.
Salah satu upaya antisipasi dan penanganan bencana yang didorong untuk dikembangkan adalah penyediaan informasi tentang bencana secara cepat dan tepat berbasis teknologi.
Upaya tanggap bencana berbasis teknologi informasi itu disampaikan dosen Teknik Informatika Unsulbar, Munawir Ridwan saat menjadi salah satu pemateri di pelatihan tanggap bencana BPBD Majene bekerjasama dengan LMN Sulbar, di aula Tasha Centre, Ahad (11/10).
Munawir Ridwan menjelaskan hasil penelitiannya, penerapan teknologi informasi yang dapat diterapkan dalam penanganan bencana adalah sistem DSS atau Decision Support System
" Aplikasi ini dapat membantu warga, pemerintah dan warga secara cepat tentang potensi bencana dan terutama bagaimana pasca bencana, bantuan apa yang mendesak bagi warga, informasi real time berbasis website dan telepon selular," kata Munawir yang merupakan magister Teknik Informatika Unhas.
Munawir menambahkan dengan penerapan teknologi informasi akan memudahkan pemerintah mengambil keputusan misalnya saat masa penanganan bencana.
Begitu pula dengan masyarakat terdampak mampu mengetahui langkah – langkah apa yang harus dilakukan ketika terjadi bencana.
"Jalur evakuasi, tempat pengungsian atau stok bantuan dapat diakses warga secara cepat dengan teknologi informasi, itu penelitian yang terus kami kembangkan di kampus" tambah anggota KPID Sulbar ini.
Pentingnya validitas informasi juga disampaikan kepala BPBD Majene, Mansyur T saat membuka pelatihan Tanggap Bencana tersebut.
" Informasi yang tidak jelas dapat merugikan masyarakat, pernah terjadi di daerah kita ini isu bencana tsunami langsung dipercaya dan warga mengungsu, padahal itu baru isu," ungkap Mansyur memberi contoh.
Dalam pelatihan ditampilkan sejumlah video dan foto sejarah bencana di Sulbar.
Video pengungsian warga Majene ke puncak bukit karena isu tsunami juga ditampilkan dan menjadi materi diskusi para peserta pelatihan.
" Mahasiswa dan pemuda yang ikut di pelatihan ini diharapkan dapat memiliki sikap tanggap bencana serta terus tumbuh kepedulian dan menjadi pelopor di lingkungannya," kata ketua pelaksana, Musyawir.
Pemateri lain dari BPBD, PMI serta dosen Unsulbar yang membahas soal bagaimana upaya pemulihan pasca bencana. (Afsar)