Ekskavator tengah membenahi sawah warga pasca dihantam banjir sembilan bulan lalu. Warga pun terpaksa berutang untuk membuka kembali sawahnya.
Mamasa, mandarnews.com – Sembilan bulan pasca banjir bandang di Desa Batangnguru Kecamatan Sumarorong, Kabupaten Mamasa, sejumlah warga terdampak bencana terpaksa memilih berutang atau mengambil kredit di bank guna membenahi lahan pertanian masing-masing.
Kepala Desa Batangnguru, Zakaria, saat dikonfirmasi di kediamannya menerangkan, beberapa warganya terpaksa memberanikan diri berutang, baik ke sesama warga bahkan ke bank demi memperbaiki secara mandiri sawah masing-masing yang selama ini tidak memperoleh sentuhan dari pemerintah daerah dan pusat.
“Saya sudah malas urus sekaitan dampak bencana yang ada sebab awalnya ada informasi akan diberikan bantuan dua unit rumah dari Dinsos, namun sampai sekarang belum ada, erpaksa warga bangun pribadi. Di samping itu, tidak ada tindak lanjut dari Pemda Mamasa dan Pemprov Sulbar,” tutur Zakaria, Rabu (15/1/2020).
Zakaria mengaku heran terhadap kurangnya bantuan kepada warga, sementara di Dusun Salubungin sekitar lima hektar sawah dan kebun serta 50 kepala keluarga (KK) terdampak dan di Dusun Kollong Lau sekitar lima hektar sawah dan 30 KK yang terdampak.
“Banyak yang ambil kredit dan pinjaman lain untuk mengatasi persoalan yang dialami. Setelah bencana, warga bergantung beras dari luar sehingga meskipun harus berutang, mereka memberanikan diri demi sawah kembali produktif,” ujar Zakaria.