Saat Ketua STIKES BBM Yulianah Sulaiman memberikan tumpeng potongan pertama kepada Pj. Gubernur Sulbar Dr. Bahtiar Baharuddin yang disaksikan oleh Bupati Majene, Ketua Yayasan HIKMAT, Sekda Majene dan Sekretaris STIKES BBM pada puncak Dies Natalia 20.
Majene, mandarnews.com – Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bina Bangsa Majene yang genap 20 tahun berkiprah sebagai lembaga pendidikan tinggi di Sulawesi Barat bertekad menjadi Universitas.
Pemprov Sulbar dan Pemkab Majene berjanji akan membantu mengatasi kendala ketersediaan lahan, agar STIKES BBM dapat segera menjadi Universitas.
“Dua puluh tahun sudah STIKes Bina Bangsa berkiprah sebagai perguruan tinggi bidang kesehatan di Sulawesi Barat, selanjutnya kami saat ini tengah berjuang berubah menjadi Universitas,” kata Ketua STIKes BBM, Yuliana Sulaeman, M.Kes saat memberikan sambutan Dies Natalis STIKES BBM, Jumat, (14/06).
Acara malam puncak Dies Natalis 20 tahun STIKES BBM yang digelar di aula kampus STIKES BBM itu dihadiri antara lain, Pj. Gubernur Sulbar, Dr. Bahtiar Baharuddin, Bupati Majene Andi Syukri Tammalele, Ketua Yayasan HIKMAT H. Abd. Salam Sewai, Sekda Majene Ardiansyah, pengurus Yayasan HIKMAT Darwis Sewai, Said Sidar serta Umar Darwis Sewai.
Disamping telah puluhan tahun berkiprah dan berhasil mencetak ribuan alumni yang tersebar bekerja dalam dan luar negeri, niat STIKes BBM mejadi Universitas menguat, setelah Yayasan HIKMAT yang menaungi STIKes BBM belum lama ini telah mengakuisisi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Yapman Majene.
Kini STIKES BBM dan STIE Yapman Majene berada dalam satu pengelolaan oleh Yayasan HIKMAT.
STIKES BBM terdiri atas sejumlah program studi antara lain, S1 Kesehatan Masyarakat, D1 Keperawatan dan Kebidanan.
“Kami sudah siap berubah menjadi Universitas agar semakin maksimal memajukan SDM di Sulbar, namun salah satu tantangan yang masih dihadapi saat ini adalah keterbatasan lahan, kami berharap Pemkab Majene turun tangan membantu mengatasi masalah itu,” kata Ketua yayasan HIKMAT, H. Salam Sewai saat memberikan sambutan di acara yang sama.
Kampus Perjuangan.
Lebih lanjut Salam Sewai menyampaikan, STIKES BBM mulai didirikan tahun 2002 bersamaan dengan masa – masa puncak
perjuangan pembentukan Provinsi Sulbar.
Salam mengisahkan, para pejuang pembentukan Provinsi Sulbar berjuang keras juga mendirikan STIKES BBM sebagai langkah nyata dukungan bagi terbentuknya Provinsi Sulbar.
Ia mengisahkan, salah satu semangat yang lahir dari kongres Rakyat Mandar di Assamalewuang, Majene tahun 2001 adalah pentingnya mendirikan perguruan tinggi untuk dapat lebih meyakinkan Pemrintah Pusat bahwa bekas Afdeling Mandar siap menjadi provinsi.
Menurut Salam, dari semangat kongres itu juga, para pejuang pembentukan Sulbar seperti Haji Zikir Sewai yang juga para pengurus HIKMAT bertekad menyiapkan perguruan tinggi berbasis kesehatan di Majene.
“Sebagai bendahara perjuangan Sulbar saat itu, saya menyaksikan semangat mendirikan Sulbar sejalan dengan semangat membangun STIKES BBM, banyak kali kelas atau aula di STIKES ditempati rapat para pejuang pembentuan Sulbar,” ungkap Salam.
Setelah mulai didirikan sejak 2002, STIKES Bina Bangsa Majene dengan kampus berlokasi di Lutang, Majene akhirnya resmi mendapat izin operasional pada tahun 2004, bersamaan tahun dengan lahirnya Provinsi Sulbar.
Dukungan Menjadi Universitas.
Pj. Gubernur Bakhtiar dalam sambutan dies natalisnya memberi apresiasi kepada para tokoh yayasan HIKMAT sebagai pendiri STIKES BBM yang 20 tahun lalu sudah berjuang secara nyata memajukan SDM kesehatan di Sulbar.
Ia mengatakan perjuangan para tokoh di Yayasan HIKMAT mendirikan perguruan tinggi swasta dan sekaligus memajukan kualitas SDM, dan berhasil terus berkiprah hingga berusia 20 tahun, adalah merupakan pencapaian yang sangat baik dan layak untuk jadi panutan.
“Kiprah para tokoh yayasan (HIKMAT,-) berjuang memajukan pendidikan adalah hal yang langka saat ini, kita memberi apresiasi atas hal itu. Kalau soal (kendala,-) lahan, pak Bupati Majene tentu penting membantu,” kata Pj. Gubernur Bakhtiar di hadapan dosen dan ratusan mahasiswa STIKES yang mamadati aula.
Lahan milik Pemkab Majene yang dimohonkan STIKES BBM untuk dapat dikelola sepenuhnya adalah lahan bagian depan kampus yang kini digunakan sebagai kantor STIKES BBM.
STIKES BBM selama ini menyewa ke Pemkab Majene untuk penggunaan lahan tersebut.
Menurut Salam, karena masih menyewa lahan dari pemkab, pihaknya masih terkendala syarat pemenuhan ketersediaan lahan untuk menjadi universitas.
Sementara itu, Bupati Andi Syukri berjanji akan membantu STIKES BBM mengatasi keterbatasan lahan untuk menjadi Universitas.
Menurut Bupati Syukri, kiprah puluhan tahun STIKES BBM telah banyak membantu pemerintah dan masyarakat secara luas dalam penyediaan tenaga kesehatan yang berkualitas.
“Insha Allah pemkab ( Majene,-) akan mengupayakan (bantuan,-) lahan seperti yang diminta STIKES, karena bagaimanapun sudah terbukti puluhan tahun sudah kampus ini membantu pemerintah khususnya pada penyediaan tenaga kesehatan,” kata Bupati Syukri.
Kegiatan Dies Natalis 2 dekade STIKes BBM diisi dengan sejumlah kegiatan, mulai jalan sehat, pekan olah raga serta malam puncak yang dihadiri Pj. Gubernur Sulbar dan Bupati Majene.
(Ptr)