Operator BPBD Majene, Mas’ud.
Majene, mandarnews.com – Usai diguncang gempa bumi dengan kekuatan cukup besar, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majene terus melakukan pembenahan dan pengoptimalan agar normal kembali.
Banyaknya rumah dan bangunan lainnya rusak akibat gempa hingga memakan korban jiwa menjadi pekerjaan baru Pemkab Majene.
Menurut operator Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Majene Mas’ ud, saat ini BPBD Majene masih terus melakukan proses pendataan rumah warga yang rusak akibat gempa.
Mas’ud menyampaikan, total jumlah rumah yang terdata hingga saat ini sebanyak 6.718.
“Untuk rumah rusak dengan kondisi rusak ringan sebanyak 2.354, rusak sedang 1.664, dan untuk rusak berat 2.700,” ujar Mas’ud saat ditemui di kantornya, Senin (1/2).
Pihaknya saat ini masih terus melakukan proses pendataan dan sudah masuk pendataan tahap kedua.
“Pendataan akan dilakukan sampai semuanya betul-betul terakomodasi.
Mungkin kita akan input lagi sekitar satu dua hari. Setelah itu, pendataan tahap kedua akan ditutup. Tapi, jika masih ada warga yang belum terakomodasi maka proses pendataan tahap ketiga akan kita lakukan lagi dan di tahap pertama lalu kita telah utamakan Kecamatan Malunda dan Ulumanda sebagai dua kecamatan yang terdampak langsung,” ucap Mas’ud.
Syarat utama rumah yang bisa didata lanjutnya, adalah by name by address. Dalam hal ini memiliki Kartu Keluarga dan Nomor Induk Kependudukan (NIK).
“Itu menjadi syarat untuk bisa didata. Sesuai dengan penyampaian dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB),” kata Mas’ud.
Kalau memenuhi syarat pihaknya akan mendata, setelah itu dikirim langsung ke BNPB.
“Kita kirim data mentah dulu, dalam hal ini pendataan awal dilakukan agar kita tahu berapa jumlah rumah rusak secara keseluruhan untuk penganggaran BNPB.
Setelah itu, kita bentuk tim untuk validasi data di lapangan. Tim teknis ini yang akan menilai, ini rusak berat ataupun rusak ringan,” tandas Mas’ud.
Kepala Seksi Rekonstruksi BPBD Majene ini juga menyebutkan jika saat ini belum diketahui berapa total anggaran untuk masing-masing perbaikan rumah.
“Nilai bantuan belum diketahui. Kita tinggal menunggu informasi dari pusat, berapa ketersediaan dana yang mereka turunkan,” tutup Mas’ud. (Mutawakkir Saputra)
Editor: Ilma Amelia