Areal persawahan petani Desa Tonrolima Kec. Matakali Terpaksa di bajak ulang
Polman, mandarnews.com – Sekitar 80 hektar sawah petani Desa Kecamatan Matakali rusak akibat banjir melanda di sebagian wilayah di Polewali Mandar beberapa hari lalu. Bibit padi yang baru saja ditanam tumbuh tak normal terdapat di Dusun Lemo, Labasang, Aka-Aka Desa Tonrolima Kec. Matakali Polewali Mandar.
Informasi yang dihimpun mandarnews.com, Jumat (29/5) sore, dampak banjir menggenangi persawahan petani ada 20 hektar di dusun Tonrolima dan 10 Hektar di Kelurahan Matakali terendam banjir sejak Jumat (28/5). Selebihnya tersebar di berbagai wilayah Kecamatan Matakali.
Seorang petani Tonrolima Muh. Sail Ia mengaku rugi rugi 4 jutaan rupiah begitupun, sawah orang tuanya merugi Rp10 juta itu sudah masuk biaya tanam dan pembelian pupuk
“Ada 7 hektar tanaman padi harus dibajak ulang karena rusak parah maka perlu diadakan perbaikan tanggul yang jebol karena banjir. Kita ini sekarang menderita kalau tidak ada bantuan pemerintah,” keluhnya.
Kepala Desa Tonro Lima, Nahir, menyebut pihaknya telah melaporkan kondisi pertanian di wilayahnya ke Dinas Pertanian. Ia merinci 80 hektar sawah tanaman persawahan padi milik petani Tonrolima dan Matakali rusak. Padahal petani mulai menanam sejak Ramadan kemarin.
Kerusakan terparah di Labasang. Hampir 50 persen luasan sawah rusak. Kata Nahir, kondisinya tidak dapat diselamatkan sehingga harus dikerja ulang.
“Yang jelas kami sudah laporkan ke Dinas Pertanian terkait. Langkah yang dapat dilakukan pemerintah atas kerusakan padi akibat banjir yang telah berulang kali terjadi, tahun ini terparah karena tanggul irigasi jebol akibat banjir,” sebut Nahir.
Dari pantauan sore hari, sejumlah petani mulai membajak ulang sawah untuk penanaman kembali bibit padi pasca banjir melanda daerah tersebut. (Aty Achmad)