Skip to content
15/09/2025
  • facebook
  • twitter
  • instagram.com
  • youtube
  • whatsapp
MANDARNEWS.COM

MANDARNEWS.COM

Mengedepankan Nalar Dengan Akal & Realitas

pasang iklanmu di sini
Primary Menu
  • HOME
  • sulbar
  • Lintas Daerah
  • Edukasi + Sains
  • Teknologi
  • Sport
  • Health
  • Life Style
  • advertorial
  • International
  • Sahabat MN
Live
  • Home
  • News
  • Sosial Ekobis
  • 80 Tahun Merdeka, CSR Hijau Jadi Wujud Patriotisme di Era Krisis Iklim
  • Sosial Ekobis

80 Tahun Merdeka, CSR Hijau Jadi Wujud Patriotisme di Era Krisis Iklim

Mandar News 27/08/2025
public

Semarang, 27 Agustus 2025 – Peringatan Hari Kemerdekaan ke-80 menjadi momentum refleksi bagi bangsa Indonesia, tidak hanya dalam menghargai perjuangan pahlawan, tetapi juga dalam menjaga bumi yang menjadi tempat berpijak. Salah satu wujud cinta tanah air yang kian relevan hari ini adalah menghijaukan Indonesia, upaya kolektif menjaga hutan, memulihkan ekosistem, dan menciptakan ruang hidup yang berkelanjutan.

Data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatat, pada 2024 luas lahan berhutan Indonesia mencapai 95,5 juta hektare. Meski deforestasi netto tercatat sebesar 175,4 ribu hektare, pemerintah berhasil melakukan rehabilitasi hutan dan lahan seluas 217,9 ribu hektare. Capaian ini mencerminkan bahwa penghijauan bukan hanya jargon, melainkan langkah nyata menjaga paru-paru negeri di tengah tantangan krisis iklim.

Sejak 2020, pemerintah telah menjalankan Rencana Strategis Pengelolaan Hutan 2020–2024 yang menitikberatkan pada pengurangan deforestasi, perhutanan sosial, konservasi, dan rehabilitasi ekosistem. Program berbasis masyarakat ini tidak hanya menjaga kelestarian lingkungan, tetapi juga memberi manfaat ekonomi bagi warga sekitar hutan, sebuah sinergi antara keberlanjutan ekologi dan kesejahteraan sosial.

Selain pemerintah, sektor swasta juga menunjukkan kontribusi penting dalam gerakan penghijauan. Melalui program tanggung jawab sosial (CSR), banyak perusahaan berpartisipasi dalam penanaman pohon di berbagai daerah, mulai dari kawasan pesisir hingga perbukitan. Inisiatif-inisiatif ini tidak hanya menambah tutupan hijau, tetapi juga berperan dalam menahan abrasi, memulihkan ekosistem yang rusak, serta membangun ikatan sosial yang lebih kuat dengan masyarakat lokal. Di sisi lain, gerakan akar rumput yang digerakkan komunitas dan kelompok tani pun semakin menguat, menunjukkan bahwa penghijauan adalah upaya kolektif lintas sektor.

Menurut Ahmad David, salah satu pegiat lingkungan dari Wonorejo, Surabaya, penghijauan adalah bentuk patriotisme modern. “Cinta tanah air bukan hanya ditunjukkan lewat simbol-simbol kemerdekaan, tetapi juga melalui kolaborasi antar organisasi yang menjadi aksi nyata untuk menjaga Bumi,” ujarnya.

Tren lima tahun terakhir memperlihatkan bahwa penghijauan kini menjadi gerakan nasional yang melibatkan pemerintah, swasta, komunitas, hingga masyarakat luas. Lebih dari sekadar menjaga ekosistem, penghijauan juga berarti memulihkan ruang hidup, memperkuat solidaritas sosial, dan menjawab tantangan iklim global.

Dengan data konkret dan aksi nyata dari 2020 hingga 2025, pesan yang lahir sangat jelas bahwa menghijaukan Indonesia adalah wujud cinta tanah air yang paling relevan hari ini. Menjaga masa depan bangsa tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah atau komunitas, melainkan juga memerlukan dukungan dunia usaha. Melalui program tanggung jawab sosial (CSR) yang berfokus pada lingkungan, perusahaan dapat mengambil bagian dalam pemulihan ekosistem sekaligus menunjukkan bahwa cinta tanah air dapat diwujudkan lewat aksi hijau.

Salah satu wadah yang mempertemukan komitmen ini adalah CorporaTree dari LindungiHutan, program CSR penanaman pohon yang memungkinkan perusahaan berkontribusi langsung pada penghijauan di berbagai wilayah Indonesia. Hingga kini, LindungiHutan bersama mitra dan masyarakat telah menanam lebih dari 1 juta pohon di 30+ lokasi, menyerap puluhan ribu kilogram emisi karbon, serta melibatkan ribuan relawan. Dampaknya bukan hanya pada pemulihan lingkungan, tetapi juga pada pemberdayaan masyarakat lokal yang menjaga hutan.

Melalui keterlibatan perusahaan dalam CorporaTree, gerakan penghijauan dapat menjadi warisan hijau kemerdekaan, termasuk menjaga Bumi, memperkuat solidaritas, dan mewariskan ruang hidup yang lestari untuk generasi mendatang.

Mandar News

See author's posts

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

Continue Reading

Previous: Internet Mati Padahal WiFi Nyambung? Ini Jawabannya!
Next: Lewat Program TJSL, KAI Daop 1 Jakarta Tebar Manfaat untuk Lingkungan dan Pendidikan

Related Stories

public
  • Sosial Ekobis

5 Faktor yang Mendorong Kenaikan Harga Emas

Mandar News 14/09/2025
public
  • Sosial Ekobis

Myusic AI Karya Anak Bangsa Hadirkan Solusi Web3 untuk Royalti Musik, Distribusi Otomatis dan Kepemilikan Karya Lewat NFT.

Mandar News 14/09/2025
public
  • Sosial Ekobis

Daop 2 Bandung terus tingkatkan Layanan Angkutan Barang Melalui Sejumlah Setasiun Layanan Ekspedisi

Mandar News 14/09/2025
Rumah Snack Homemade
Rumah Snack Polman
Rumah Snack Homemade
Pengganti Iklan Kosong
IKLAN
IKLAN

OBITUARI

Dinas Perumahan Rakyat Mateng

Awo (50) Bangkit (59) Bawaslu Majene (51) Berita Majene (49) Berita Mamasa (68) Berita Mandar (83) Bupati Majene (40) corona (76) covid 19 (247) DPRD Majene (40) gempa sulbar (48) Indonesia (56) Kebakaran (42) Kodim 1401 majene (96) KPU Majene (103) KPU Mamasa (45) KSP (260) lawan Covid-19 (93) Longsor (43) Mahasiswa (38) majene (1324) Malunda (46) mamasa (448) mamuju (250) mandar (223) Mari Vaksin (61) Moeldoko (79) pemilu (42) Pemilu 2019 (71) Pemilu 2024 (46) pemkab majene (114) pemprov sulbar (62) polda sulbar (130) polewali mandar (50) polman (261) polres majene (365) polres mamasa (62) Presiden (40) Sendana (54) Sosialisasi (48) sulawesi barat (87) sulbar (1344) TMMD (54) Unsulbar (58) Vaksin (41)

  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • facebook
  • twitter
  • instagram.com
  • youtube
  • whatsapp
Copyright © All rights reserved. | MoreNews by AF themes.