
Ade Suprianto (24) saat membuat konten tentang Pilkada Mamuju, 27 September lalu. (Foto: Istimewa).
Mamuju, mandarnews.com – Covid-19 yang melanda dunia awal tahun 2020 membuat sejumlah negara melakukan strategi penanganan khusus, terutama karena penyebarannya yang cepat membuat orang khawatir dan panik karena belum familiar dengan virus baru itu.
Dewasa ini, sejumlah aturan protokol kesehatan (prokes) telah diterapkan oleh pemerintah Indonesia yang turut disebarkan berbagai pihak, mulai dari memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, serta menjaga jarak dan menghindari kerumunan.
Di sisi lain, sejumlah profesi mengharuskan pengawasan diri untuk ikut ambil andil dalam pencegahan penyebaran covid-19, tak terkecuali konten kreator yang dekat dengan publik yang seiring perkembangan zaman dituntut untuk menyajikan konten yang dapat mengedukasi publik.
Sebagai konten kreator tentu punya pandangan dan cara khusus untuk menerapkan prokes terlebih dahulu dalam memproduksi konten yang dapat mengubah perilaku masyarakat.
Melihat itu, pegiat konten kreator yang bergenre politik asal Mamuju Sulawesi Barat (Sulbar), Ade Suprianto (24) mengungkapkan, di awal pandemi, kekwatiran muncul karena takut akan membuat produksi kontennya terganggu. Di sisi lain, kondisi menuntutnya untuk terus memproduksi konten guna mengumpulkan pundi-pundi rupiah.
“Sedikit terganggu terutama saat masa-masa awal pandemi pada April hingga Mei, apalagi masyarakat lagi panik-paniknya saat itu,” ujar konten kreator yang akrab disapa Santo ini.
Di salah satu warkop di Kota Mamuju, Santo mengungkapkan jika dirinya sempat cuek dan tak percaya terhdap pemberitaan virus korona sehingga terus melakukan pekerjaannya.
“Saya awalnya cuek dan sering keluyuran untuk mencari konten, ya kan kita dituntut untuk terus kreatif. Jadi, saya pikir kalau tidak keluar ya konten tidak jalan,” kata Santo saat wawancara ekslusif oleh awak mandarnews.com, Kamis (12/11).
Tetapi, kasus jumlah positif covid-19 yang terus bertambah membuat Santo mulai berkeinginan untuk ikut andil dalam mempersempit penyebaran virus dengan nama SARS-CoV-2 itu.
Perlahan ia kemudian kembali memproduksi kontennya tentang seputar dunia politik yang dibalutnya dengan prokes.
“Ditengah aktivitas, saya sadar melihat angka penularan covid-19 yang sangat cepat sehingga saya ingin ikut andil untuk membuat masyarakat bisa terhindar dari virus baru ini,” tutur Santo.
Suka duka dalam membuat konten selama masa pandemi turut ia rasakan. Sejumlah catatan khusus dalam pengambilan konten, terutama saat mengeksplor daerah pelosok Kabupetan Mamuju di wilayah Kalumpang yang berjarak kurang lebih 120 kilometer dari pusat ibu kota.
“Suka dukanya saat itu mengambil konten di pelosok harus melalui medan yang cukup ekstrem dan terjal, kalau hujan berkubang lumpur,” kata Santo.
Saat ini ratusan konten telah ia hasilkan, baik dalam videografi maupun dalam fotografi. Konten-konten positif terbaru menghiasi media sosialnya, seperti anak yang memakai masker, kisah inspiratif ditengah pandemi, serta warga desa bangkit dari korona.
Anak muda yang gemar dengan fotografi itu berpesan kepada seluruh pegiat konten kreator agar tetap mengampanyekan prokes sehingga di masa masyarakat jenuh dengan pandemi bisa bangkit dan terus melaksanakan prokes.
“Untuk anak muda dan teman-teman pegiat konten dan apapun yang profesinya mari terus galakkan kisah-kisah inspiratif bagi publik agar bangkit dari pandemi,” pungkas Santo.
Reporter: Sugiarto
Editor: Ilma Amelia