
Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Setda Polewali Mandar, Agusnia Hasan Sulur (tengah) bersama peserta DEA Pemasaran Digital Dasar.
Polewali Mandar, mandarnews.com – Bekerja sama dengan Badan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Makassar Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), Bidang Pemuda Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Dispop) Kabupaten Polewali Mandar menggelar Digital Entrepreneurship Academy (DEA) Pemasaran Digital Dasar di ruang pola Kantor Bupati Polewali Mandar, Kamis-Jumat (14-15/8/2025).
Pelatihan ini diikuti oleh 100 orang pemuda-pemudi dan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) se-Polewali Mandar.
Kepala Bidang (Kabid) Dispop Pemuda Polewali Mandar, Junaid, menyampaikan jika tujuan kegiatan ini yaitu mempersiapkan SDM yang bersaing dan unggul di revolusi industri 4.0.
“Selain itu, memberikan dorongan untuk berwirausaha dan memanfaatkan gawai untuk hal yang lebih bermanfaat,” ujar Junaid.
Sementara itu, Kepala BPSDMP Makassar, Drs. Baso Saleh, mengatakan kalau digitalisasi adalah sebuah keniscayaan saat ini yang tidak bisa dielakkan.
“Pelaku UMKM yang memanfaatkan digital bisa meningkatkan keuntungan sebesar 1,5 poin dibandingkan yang tidak menggunakan,” sebut Baso Saleh.
Beliau berharap, di hadapannya ada kesadaran dan kesempatan peserta untuk mengembangkan keterampilan yang didapat.
“Semoga ada lanjutan pelatihan yang lebih advance yang diadakan oleh Dispop,” ucap Baso Saleh.
Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah (Setda) Polewali Mandar, Agusnia Hasan Sulur, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan komitmen pemerintah kabupaten dan BPSDM untuk mengimplementasikan nota kesepahaman yang telah ditandatangani terkait pengembangan SDM.
“Ini merupakan langkah maju yang dilakukan Pemkab dalam mendukung pemuda, khususnya dalam hal digitalisasi,” tutur Agusnia.
Beliau pun menambahkan jika semua pengusaha harus memiliki legalitas jika ingin berusaha.
“Contohnya di Tinambung, Karama, ada usaha penjualan telur ikan yang omzetnya sampai Rp50 M namun tidak masuk ke daerah karena tidak ada legalisasinya,” tukas Agusnia.
Oleh karena itu, Agusnia mengajak semuanya untuk bergerak bersama, khususnya berwirausaha, karena kemajuan bangsa ditentukan oleh generasi muda. (ilm)