Abdul Halim melakukan pendampingan trauma healing untuk anak-anak di posko pengungsian terdampak gempa Sulbar di Mamuju. (Foto: Sugiarto)
Mamuju, mandarnews.com – Bencana gempa Majene dan Mamuju meninggalkan duka mendalam, trauma, depresi, tekanan rasa khawatir, serta was-was bagi para korban yang berada di pengungsian.
Untuk itu, hari ini (Kamis, 21/1) Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Barat (Sulbar) Abdul Halim memberikan hiburan kepada anak-anak korban gempa Sulbar. Trauma healing dilakukan untuk menghilangkan rasa khawatir atas kejadian gempa dengan besar guncangan 6,2 magnitudo yang melanda Majene dan Mamuju.
Abdul Halim menjelaskan, kehadirannya ditengah para pengungsi adalah bentuk keprihatinan dan kepeduliannya atas bencana yang dialami masyarakat Sulbar.
Dengan begitu, ujar Abdul Halim, masyarakat Mamuju dan Majene, khususnya para pengungsi bisa merasa aman dengan menghibur dan memberikan gambaran sehingga para pengungsi tidak lagi memikirkan kejadian waktu itu.
“Ini dilakukan untuk menghilangkan ketakutan para pengungsi karena gempa,” kata Abdul Halim yang juga kader Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan itu.
Menurutnya, anak adalah generasi masa depan yang tidak bisa berlarut-larut berada dalam tekanan ketakutan karena gempa. Peran orang tua juga saat ini sangat dibutuhkan dengan memberikan edukasi kepada anak.
“Anak-anak kita harus bangkit dari keadaan ini, tidak boleh berlarut-larut, itu bisa mengganggu keadaan psikisnya,” tutup Abdul Halim.
Reporter: Sugiarto
Editor: Ilma Amelia