Majene, mandarnews.com – Bahrun (43 tahun) sangat bahagia dan bersyukur kepada tuhan. Pasangan calon (paslon) jagoannya, Ali Baal Masdar – Enny Anggraeni (ABM-Enny) berhasil menjadi peraih pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Sulawesi Barat (Sulbar) 2017.
Baca juga : ABM-Enny Menangkan Pilgub Sulbar
Kesuksesan paslon nomor tiga tersebut menjadi pertanda bahwa Bahrun wajib segera memenuhi nazarnya. Sejak tahun 2011, saat Pilgub Sulbar yang kedua. Saat itu, ABM berpasangan dengan almarhum Tashan Burhanuddin (ABM-Ta).
Bahrun yang sehari-harinya bekerja sebagai buruh di Pelabuhan Passarang itu berjanji akan berjalan kaki mulai dari rumahnya di Passarang, Kelurahan Totoli, Kecamatan Banggae, Kabupaten Majene hingga rumah ABM di Matakali, Kabupaten Polewali Mandar (Polman) jika ABM jadi gubernur. Jarak yang ditempuh Bahrun sekitar 48 km berdasarkan perhitungan googlemap.
“Ini sebagai janji saya sejak beliau berpasangan dengan Pak Tashan. Insya Allah kalau beliau jadi gubernur, saya akan berjalan kaki ke rumah beliau di Matakali,” kata Bahrun saat ditemui jurnalis mandarnews.com di Wonomulyo, Polman , Rabu 1 Maret 2017.
Bahrun mulai berjalan pukul 05.00 wita dari rumahnya kemudian singgah di Masjid Camba untuk sholat subuh. Lalu ia kemudian melanjutkan perjalannnya dengan memakai sendal terapi warna hitam, baju warna oranye dan celana pendek warna coklat.
Memasuki wilayah Kecamatan Tinambung, Polman, ia kemudian singgah di jembatan Sungai Mandar. Ia mengganti sendalnya dengan sendal jepit merk swallow warna hijau karena kakinya mulai terasa sakit.
Lanjut perjalanan, ia kembali singgah di Pambusuang, Kecamatan Balanipa kemudian di Masjid Nurul Taubah Lapeo, Campalagian dan terakhir di sekitar Pasar Wonomulyo. Cuaca yang sangat panas membuat kulit Bahrun terlihat gelap.
Apa lagi, ia memakai celana pendek, baju lengan pendek dan tanpa penutup kepala plontosnya. Saat di Wono, ia mulai berjalan pincang karena telapak kakinya sakit, mulai melepuh. Tapi Bahrun tidak pernah mengeluh hingga sampai di rumah ABM pukul 14.55 wita.
“Alhamdulillah saya tadi sampai kurang lima menit jam tiga. Saya sudah menunaikan nazar saya, alhamdulillah,” ucap syukur Bahrun via telepon.
Sampai di rumah ABM ia disambut para keluarga dan tim sukses yang sedang berada di Matakali. Meski tanpa ABM dan istrinya, Ruskatti karena ke Jakarta, Bahrun tidak kecewa karena telah berhasil menunaikan nazar sejak tahun 2011 tersebut.
“Saya dikasi (diberi) sarung tiga lembar tapi saya menolak karena itu bukan tujuan saya, ini murni karena kecintaan saya kepada ABM dan menunaikan nazar saya. Tapi akhirnya saya ambil juga itu sarung karena yang memberi bilang, itu amanah dari ibu (Ruskatti),” kata Bahrun.
Ia kemudian berbincang lepas dengan tim sukses dan keluarga ABM kemudian makan siang dan minum kopi bersama. Setelah shalat ashar, ia kemudian kembali ke Majene dengan menumpang di mobil pete-pete. (Irwan)