Tragedi Mina, Arab Saudi, Kamis (24/9/2015) lalu menyisakan duka mendalam bagi ribuan keluarga korban tragedi nahas tersebut. Dalam tragedi tersebut, warga Majene menjadi korban.
Sedikitnya 6 warga Majene menjadi korban dalam tragedi tersebut, diantaranya Nadjemiah Samad Madjida, Nur Alam Iljas, Sitti Lubabah, Hasbullah Hasanuddin Paida, Abu Bakar Katjo Tanni, Namma Muhammad Kasim tercatat meninggal dunia dalam tragedi Mina.
Terlebih korban tragedi Mina Sitti Lubabah dan Hasbullah Hasanuddin Paida yang merupakan suami istri. Pasangan suami istri ini meninggalkan 2 anak yang masih kecil umur 9 dan 4 tahun. Selain itu, Nur Alam Iljas meninggalkan suami dan 2 anaknya yang masih belita.
Hal ini mengundang keprihatinan bagi berbagai pihak, salah satunya dari Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Majene. Komisi III yang diketuai politisi PKPI, Adi Ahsan ini mengusulkan kepada pemerintah daerah melalui Dinas Pendidikan Majene untuk membantu anak korban tragedi Mina.
"Anak dari jamaah yang meninggal Nur Alam kemudian Lubaba dan Hasanuddin itu sebenranya menurut kami terlepas keluarganya kaya atau tidak sebenarnya tanggung jawab pemerintah itu untuk mengambil anaknya dan membiayai pendidikannya sampai sarjana," kata Adi Ahsan saat rapat bersama Disdik Majene.
Menurut Adi Ahsan, warga Majene yang menjadi korban dalam tragedi Mina melakukan perjalanan ibadah dan diperjalankan oleh negara dalam hal ini pemerintah daerah.
"Harus diusul tahun depan kalau perlu anaknya diundang untuk langsung membuat Memorandum of Understanding (MoU) dan pemerintah berkomitmen menanggung segala kebutuhan anak korban Mina mulai dari SD hingga Sarjana karena kita punya kewenangan untuk memberi proteksi bagi warga yang terkena musibah," kata Adi Ahsan. (Irwan)