Penulis: Cici Zuhriah Irfan (mahasiswa pasca sarjana Komunikasi Penyiaran Islam IAIN Parepare)
Media penyiaran yang kita tahu berfungsi menyampaikan dan menyebarkan informasi melalui bentuk siaran. Radio dan televisi merupakan media massa yang lebih diminati oleh masyarakat daripada media cetak seperti koran, majalah, dan sebagainya. Hal ini dikarenakan radio dan televisi dalam menyampaikan dan menyebarkan informasi akan lebih cepat ketimbang media cetak yang membutuhkan waktu untuk membuat tulisan dan radio serta televisi memiliki sistem real time, khususnya bagi media radio.
Setiap medium, entah itu radio maupun televisi tetap saja ada kelebihan dan kelemahannya. Radio dalam menyiarkan informasi memiliki nilai kesegeraan dan fleksibel, seolah radio selalu berada di sekitar kita. Radio dengan program unggulan biasanya berupa program musik, berita yang biasanya berupa laporan lalu lintas sampai kabar cuaca, talk show, dan program-program hiburan lainnya.
Lahirnya televisi pun membuat pendengar radio menurun karena kesempurnaan televisi dengan audio-visualnya.
Televisi bisa lebih menggambarkan sebuah kejadian yang sebenarnya, televisi juga mudah memengaruhi pemirsa dengan program-programnya dan ini digunakan oleh pihak-pihak untuk mempromosikan sesuatu. Maka dari itu, pada saat ini tidak ada stasiun televisi yang netral.
Seiring dengan berkembangnya internet, banyak kanal media baru bermunculan. Perkembangan ini juga mengubah pola konsumsi informasi dan hiburan masyarakat. Konsumen tidak lagi menerima begitu saja apa yang disajikan media, tetapi bisa mencari sesuai kebutuhan dan keinginan.
Di tengah berkembangnya kanal media baru berbasis internet, radio tetap eksis menyapa pendengar.
Salah satu alasannya karena radio memiliki karakteristik terasa dekat antara penyiar dan pendengar, sehingga membuat radio masih tetap ada meskipun banyak gempuran media baru di era digitalisasi.
Meski demikian, adaptasi dan inovasi sesuai dengan perkembangan zaman terus dibutuhkan agar tetap bertahan.
Hal tersebut menjadi tantangan bagi media konvensional seperti radio.
Radio disebut sebagai media konvensional karena dianggap sudah ketinggalan zaman dengan media online. Namun, dengan berkembangnya teknologi saat ini, tentunya berdampak besar pada pengoperasian radio. Sehingga, radio sebagai industri penyiaran membutuhkan kreativitas dan keahlian untuk memenangkan persaingan saat ini.
Menghadapi transformasi digital, radio terus bertahan dan beradaptasi dengan berbagai strategi. Dengan kanal-kanal media baru, radio turut menjajakinya dengan mengisi beragam konten yang diminati masyarakat. Media penyiaran seperti radio perlu membuat terobosan baru untuk merespons perubahan teknologi tersebut agar mampu bertahan di tengah masyarakat. Salah satunya dengan menggabungkan teknologi internet dengan media penyiaran untuk menjangkau jangkauan lebih luas dan mampu menambah khalayak baru, dengan adanya fitur baru yang diberikan media.
Beberapa hal yang dapat dilakukan industri radio agar dapat mempertahankan eksistensinya sebagai media informasi yaitu:
1. Melakukan promosi radio melalui media sosial secara konsisten.
Media sosial saat ini dapat dikatakan menjadi kebutuhan seluruh lapisan masyarakat untuk mendapatkan informasi secara cepat dan mudah. Hal yang dapat dilakukan agar eksistensi sebuah radio tetap bertahan di tengah masyarakat yaitu dengan melakukan promosi yang masif dan berkelanjutan terkait program yang akan disiarkan disebuah radio.
Kondisi perkembangan zaman yang serba cepat mengubah tatanan nilai di masyarakat.
Masyarakat saat ini cenderung akan melihat media yang aktif memberikan dan menyebarkan informasi atau dengan kata lain viral di berbagai media.
Jadi, untuk mendapatkan perhatian masyarakat, media radio harus melakukan promosi secara terus menerus di berbagai media, khususnya di media sosial.
Media sosial selain digunakan sebagai media promosi program siaran radio, juga dapat digunakan untuk mempromosikan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh instansi radio tersebut. Mulai dari program yang sedang berlangsung, program baru, dan informasi-informasi lainnya terkait perkembangan radio.
2. Menyusun program menarik yang sesuai dengan perkembangan.
Radio adalah salah satu media massa yang saat ini masih eksis di masyarakat. Kekurangan dari radio itu sendiri jika dibandingkan dengan media yang lainnya adalah tidak adanya visual, hanya sebatas suara dari penyiar. Dengan membuat inovasi program yang menarik dan juga penting bagi para pendengar, seperti podcast yang menghadirkan narasumber dengan topik yang aktual, akan membuat media radio tidak ketinggalan zaman dan tetap eksis di tengah-tengah masyarakat, khususnya program yang dapat dikemas menjadi sebuah program yang dapat melibatkan partisipasi masyarakat.
Selain program yang menarik dan sesuai dengan perkembangan zaman, radio juga dapat membuat sebuah inovasi dengan menggunakan media online seperti YouTube untuk menyiarkan programnya. Podcast yang dibuat menjadi sebuah program melalui kanal YouTube dapat menarik pendengar untuk menyaksikan dialog secara langsung. Konten yang dibuat dan disiarkan melalui YouTube dapat menarik pendengar sehingga kanal YouTube yang dimonetisasi dapat menghasilkan keuntungan yang dapat digunakan sebagai biaya operasional radio itu sendiri.
3. Lebih dekat dengan pendengar.
Radio masa kini selayaknya bisa selalu aktif menyapa pendengarnya di media sosial. Yang terjadi saat ini memang hampir seluruh radio sudah memiliki akun di berbagai lintas media sosial. Hanya saja yang saya perhatikan adalah akun media sosial radio tersebut kebanyakan masih jarang untuk update memperbarui postingan serta status/story.
Media sosial sudah seharusnya digunakan sebagai alat komunikasi antar penyiar dan pendengar. Radio yang aktif menyapa pendengar akan membangun kedekatan emosional antara penyiar dan pendengar radio. Kedekatan emosional tersebut akan membuat pendengar setia dengan radio.
4. Kualitas penyiar
Penyiar merupakan bagian penting dari sebuah radio. Keberhasilan dari sebuah program sangat bergantung dari penyiar yang membawakan program tersebut. Inti dari kualitas siaran di dalam radio adalah penyiar itu sendiri, sehingga agar tetap memiliki pendengar yang setia maka kualitas penyiar harus juga ditingkatkan.
Penyiar yang memiliki karakteristik dan suara yang menarik akan menjadi daya tarik tersendiri bagi sebuah radio. Untuk itu, dalam memilih penyiar, sebuah radio harus menetapkan standar atau kriteria penyiar yang akan digunakan. Kriteria penyiar tentunya juga harus disesuaikan dengan program yang akan dibawakan. Sebagai contoh, dalam program siaran hiburan dan musik, penyiar harus bisa membawa situasi menjadi asyik dan menyenangkan sehingga pendeg merasa senang dan tertarik mendengarkan program tersebut.
Selain itu, penyiar juga harus memiliki sense of music, sehingga dapat memilih musik yang sesuai dengan apa yang pendengar inginkan.
Sebagai kesimpulan, radio dapat menjadi media yang eksis di tengah masyarakat jika radio tersebut menyediakan informasi yang sesuai dengan kebutuhan. Selain itu, radio juga dituntut untuk selalu mengikuti perkembangan zaman sehingga dapat menyediakan informasi yang dapat dengan mudah diakses oleh masyarakat. Dengan memanfaatkan media sosial dan internet, dapat menunjang eksistensi radio di era digital yang terus menerus mengalami perkembangan. (*)