Ratusan Hektar areal persawahan dan Tambak ikan dan udang Petani Desa Mammi Kec. Binuang terendam banjir.
Polewali Mandar, mandarnews.com – Intensitas hujan yang tinggi terjadi, Kamis (21/5 ) malam mengakibatkan sejumlah wilayah terendam banjir di Kab. Polewali Mandar.
Berdasarkan pantauan mandarnews. com di Kecamatan Binuang, Polewali, Matakali, Jumat (22/5 ) wilayah yang terendam banjir setingggi paha orang dewasa terparah di Desa Mammi Kec. Binuang.
Hingga siang hari, banjir yang merendam sebahagian jalan poros sehingga membuat akses transportasi masuk ke desa ini terhalang genangan air. Pengendara motor untuk menuju desa tersebut terpaksa memutar balik kendaraan karena genangan air hingga sore hari belum surut.
“Saya balik saja takut liat air banjir tinggi sekali nanti motorku macet, kalau banjir,” kata Anti, seorang pengendara motor dari arah Polewali yang memutar balik arah motornya.
Kondisi ini pun berdampak terhadap ratusan areal persawahan dan tambak petani yang terendam banjir sehingga diperkirakan merugi hingga puluhan juta rupiah.
Banjir pun juga melanda Kelurahan Lantora, Kecamatan Polewali dalam tiga hari terakhir ini. Ini disebabkan drainase depan rumah warga berukuran kecil sehingga tidak mampu menampung volume air yang mengalir.
Sedangkan di Labasang Kecamatan Matakali petani memanfaatkan genangan air dengan memancing ikan. Tidak jauh dari Labasang, rumah kediaman pribadi Gubernur Sulbar Alibaal Masdar di Kelurahan Matakali pun tererendam air setinggi mata kaki.
Usai meninjau banjir di beberapa wilayah terdampak banjir, Bupati Polewali Mandar Andi Ibrahim Masdar di Desa Mammi meninjau jembatan, jalan, masjid jami, dan jembatan Sarampu tempat dimana aliran air menuju muara laut.
Ia mengatakan, masalah penanganan sungai agar tidak terjadi luapan air ketika hujan turun terkendala penganggaran kewenangan Pemkab dan Pemprov dalam hal ini balai besar perairan yang teknis urusan infrastruktur.
Bupati dua periode ini, didampingi Kepala BPBD Andi Affandi Rahman, Kabag Prokopi Aco Musaddad, unit kerja Dinas PUPR, Kepala Bidang Cipta Karya PUPR, dan Kabid Fispra Balitbagreng.
AIM mengakui, faktor utama banjir tahunan ketika hujan terus menerus dengan curah hujan yang tinggi juga karena terjadinya air laut pasang sehingga terjadi pertemuan air.
“Memang terjadi banjir karena air laut juga tinggi, namun pemerintah akan mengupayakan penambahan tinggi jalan utamanya daerah Poros Mammi dan akan dilakukan normalisasi sungai mammi sampai ke muara laut.,’ terangnya. (Aty)