Suasana Rapat Paripurna DPRD Polma dalam rangka Hari Jadi ke-59 Kabupaten Polewali Mandar
Polewali, mandarnews.com – Ada yang menarik dalam peringatan ke-59 Kabupaten Polewali Mandar yang jatuh pada hari ini, (Sabtu, 29/12/2018).
Dalam rangka menyambut Hari Jadi ke-59 Kabupaten Polewali Mandar, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Polewali Mandar menggelar Rapat Paripurna yang dilaksanakan di Ruang Sidang Kantor DPRD Polewali Mandar.
Dengan berpakaian adat, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Polewali Mandar menghadiri Rapat Paripurna tersebut.
Rapat Paripurna dibuka langsung oleh Ketua DPRD Polewali Mandar Fariduddin Wahid. Gubernur Sulawesi Barat Ali Baal Masdar, Bupati Polewali Mandar Andi Ibrahim Masdar, Wakil Bupati H. Muhammad Natsir Rahmat, Wakil Ketua I DPRD Polewali Mandar Nurbaeti, dan Wakil Ketua II DPRD Polewali Mandar Amiruddin tampak duduk di kanan kiri Ketua DPRD Polewali Mandar Fariduddin Wahid.
“Peringatan Hari Jadi ke-59 Polman ini akan menjadi lebih baik jika lembaga eksekutif dan legislatif serta masyarakat bisa berkontemplasi dan merefleksi perjuangan daerah,” ujar Ketua DPRD Polewali Mandar Fariduddin Wahid.
Setelah pembukaan, rapat kemudian dilanjutkan dengan pembacaan sejarah terbentuknya Kabupaten Polewali Mandar oleh Sekretaris DPRD Polewali Mandar Abdul Jalal.
Dulunya, wilayah Kabupaten Polewali Mandar merupakan wilayah beberapa kerajaan yang tergabung dalam persekutuan Pitu Baqbana Binanga (PBB) dan Pitu Ulunna Salu (PUS). Lalu pada zaman penjajahan Belanda, wilayah Polewali Mandar menjadi wilayah Afdeling Mandar.
“Kemudian terbentuklah Kabupaten Polmas yang berasal dari kata Polewali Mamasa yang awalnya direncanakan beribukota di Wonomulyo. Namun, pemindahan ibukota dilakukan ke Polewali dengan alasan sosial, ekonomi, dan politik,” sebut Sekretaris DPRD Polewali Mandar Abdul Jalal.
Pada tahun 1960, Bupati pertama Polewali Mamasa Andi Hasan Mangga pun dilantik. Kabupaten Polewali Mamasa baru mengalami pergantian nama menjadi Polewali Mandar pada tahun 2006 karena Mamasa memisahkan diri.
Bupati Polewali Mandar Andi Ibrahim Masdar (AIM) dalam sambutannya memaparkan pencapaiannya selama empat tahun lebih memimpin Polewali Mandar.
“Pada tahun 2014 Polewali Mandar meraih 7 penghargaan, di tahun 2015 meraih 13 penghargaan, di tahun 2016 meraih 18 penghargaan, di tahun 2017 meraih 21 penghargaan, dan di tahun 2018 berhasil meraih 22 penghargaan. Total penghargaan yang telah diraih selama saya menjabat sebagai Bupati Polewali Mandar adalah 81 penghargaan,” kata Bupati Polewali Mandar Andi Ibrahim Masdar yang disambut tepuk tangan hadirin.
AIM melanjutkan, selama empat tahun kepemimpinannya banyak prestasi yang ditorehkannya. Di antaranya menjadi kabupaten dengan angka kemiskinan terendah pada tahun 2016, menjadi kabupaten dengan laju pembangunan paling cepat di Sulawesi Barat, dan angka pertumbuhan ekonomi Polewali Mandar selalu di atas rata-rata angka pertumbuhan ekonomi Sulawesi Barat.
“Program saya di tahun 2019 adalah melakukan perubahan jalan trans Sulawesi Polewali-Wonomulyo menjadi dua jalur, membuat bandara, mengekspor makanan khas Polewali Mandar, cokelat, dan kopi ke negara Timur Tengah, menjalin kerjasama ketenagakerjaan dengan Malaysia melalui pengoperasian Pelabuhan Silopo, serta penjajakan kerja sama dengan Korea untuk pemasaran sabuk kelapa,” jelas AIM.
Gubernur Sulawesi Barat Ali Baal Masdar (ABM) dalam kesempatan tersebut menyampaikan harapannya agar Polewali Mandar menjadi kota impian dan icon Sulawesi Barat.
“Pemerintah provinsi akan mendukung program masyarakat, memberikan koreksi bahkan solusi terhadap pemerintahan,” tukas Gubernur Sulawesi Barat Ali Baal Masdar.
Polewali Mandar, lanjutnya, masih membutuhkan peran aktif warga masyarakat sehingga visi Sulawesi Barat untuk menjadi provinsi yang maju dan malaqbiq dapat terwujud.
ABM juga berpesan kepada Bupati dan Kepala Desa agar menghindari berita-berita hoaks, khususnya menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2019.
“Jaga netralitas ASN. Tingkatkan kebersamaan, jangan tegang menghadapi pesta demokrasi. Biasa saja, santai,” pesan ABM.
Suasana haru kemudian menyelimuti saat ABM menceritakan pengalamannya ketika menjabat sebagai Bupati Polewali Mandar. Dengan meneteskan air mata, ABM mengemukakan tentang perubahan nama Kabupaten Polewali Mandar yang terjadi di masa kepemimpinannya.
“Banyak hal yang terjadi selama saya menjabat sebagai Bupati Polewali Mandar, seperti perubahan nama Kabupaten Polewali Mandar dan mulai dinyanyikannya Himne Polewali Mandar,” kata ABM dengan suara bergetar menahan haru.
Rapat Paripurna berakhir sekitar pukul 12.00 WITA. Acara kemudian dilanjutkan dengan makan siang bersama di Rumah Jabatan (Rujab) Bupati Polewali Mandar.
Reporter : Ilma Amelia