Warga Ling. Pa’leo Tobanda, Kel. Pangaliali, Kec. Banggae, Kab. Majene mengantri di sumur bor.
Majene, mandarnews.com – Warga Lingkungan Pa’ leo Tobanda, Kelurahan Pangaliali, Kecamatan Banggae, Kabupaten Majene, terpaksa antri di sumur bor untuk mendapatkan air bersih. Pasalnya, warga yang biasanya mengandalkan air PDAM untuk keperluan sehari – hari kini harus beralih ke sumur bor disebabkan air PDAM Majene tidak mengalir.
Nani (36), salah satu warga setempat menyampaikan jika air PDAM tidak mengalir sudah berjalan 3 hari.
“Jadi sudah ada sekitar 3 hari tidak mengalir pak. Kami juga tidak tahu betul apa yang menjadi masalah sehingga air tidak mengalir,” jelas Nani, saat hendak mengambil air di sumur bor.
Akibat tidak mengalirnya air PDAM Nani dan warga lainnya ter paksa mengandalkan air sumur bor yang ada disekitar untuk keperluan sehari – harinya.
“Untung-untung kalau kami pak karena dekat. Tapi kalau warga yang jauh dari sumur kan kasian, mana jalan juga sempit,” tutupnya.
Sementara itu, warga setempat yang lain, Hasnawati, (26) menuturkan, jika saat ini warga Ling. Pa’ leo Tobanda hanya mengadalkan dua sumur bor saja. Yakni, sumur bor yang ada di depan masjid yang bisa dibilang terletak di tengah pemukiman masyarakat dan sumur bor yang terletak diatas gunung.
“Jadi itu saja yang kami andalkan saat ini. Makanya, kami terkadang harus lama antri untuk ambil air,” kata Hasna.
Menurut Hasna, meskipun tidak ada informasi secara resmi dari PDAM tentang pokok masalah mengapa air tidak mengalir. Tapi ia mengaku, sempat mendengar penyampaian dari petugas PDAM yang bertugas mencatat meteran air, jika air tidak mengalir disebabkan karena adanya kerusakan dan dilakukan perbaikan.
Direktur PDAM Tirta Mandar Majene, Arlin Aras menjelaskan, yang menjadi penyebab tidak mengalirnya air ke beberapa wilayah yang ada di Kab. Majene karena dilakukannnya pembersihan intake yang ada di Mangge.
“Jadi ada pengerukan lumpur di intake Mangge. Dan satu hari sebelum dilakukannya hal tersebut, kami telah sampaikan ke petugas, tokoh masyarakat, kepala lingkungan dan telah meminta untuk disampaikan di masjid bahwa akan dilakukan pembersihan di intake Mangge,” jelas Arlin Aras, saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Rabu (22/7).
Arlin Aras juga menyampaikan, dilakukannya pengerukan karena banyaknya lumpur dan ditakutkan dapat merusak infrasruktur PDAM.
“Kita target Jumat atau Sabtu sudah dapat normal kembali. Karena biasanya, saat selesai pengerukan kita akan diamkan beberapa hari agar kualitas air normal kembali, sebelum betul – betul dialirkan ke masyarakat,” ucap Arlin Aras.
Senin lalu, jelas Arlin, pihaknya mulai pekerjaan, Jumat atau Sabtu depan ditarget sudah dapat normal kembali. Bukan hanya Ling. Pa’leo saja, kata dia, yang tidak dialiri air, tapi mulai Kelurahan Pangali – ali hingga Rangas. Karena Intake Mangge mengairi untuk wilayah mulai Kel. Pangali – ali hingga Rangas.
Beragam kesaksian pelanggan yang tidak dialiri air PDAM. Ada yang mengaku 3 hari, ada 4 hari, bahkan ada yang mengaku hari ini sudah memasuki hari kelima. Tapi ada juga pelanggan yang mengaku air PDAM ke rumahnya masih lancar-lancar saja meski aliran juga dipasok dari Mangge, seperti di wilayah Poralle. (Putra)