Lapak Baca. AJI Kota Mandar gelar lapak baca di Festival Media AJI Indonesia di Solo, Jawa Tengah, Kamis 23 November 2017.
Solo, mandarnews.com – Sudah menjadi agenda rutin setiap tahun Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia menggelar Festival Media (Fesmed). Kali ini berlangsung di Grha Soloraya Bakorwil Surakarta, Jawa Tengah selama 23 -24 November 2017.
Bukan hanya itu, Festival Media 2017 yang dihadiri sejumlah pemateri dari Google, Facebook, Twiter dan kalangan jurnalis ini juga dirangkaikan dengan Kongres AJI Indonesia ke 10. Kongres ini akan memilih ketua baru periode 2017-2020 yang akan mengganti Suwarjono dan Arfi Bambani, ketua dan sekertaris AJI Indonesia periode sebelumnya.
AJI Kota Mandar, Sulawesi Barat (Sulbar) juga turut berpartisipasi dalam Fesmed ini bersama sejumlah AJI Kota lainnya di Indonesia. Setiap AJI Kota mengisi stand masing-masing yang disediakan panitia Fesmed dengan tema”Jurnalisme Damai, Jurnalisme Keberagaman”.
Kehadiran AJI Kota Mandar dalam Fesmed ini memberi warna tersendiri. Sebab, AJI Kota Mandar yang diketuai Muhammad Ridwan Alimuddin ini menggelar lapak baca di stand mereka.
AJI Kota Mandar menyediakan lapak baca yang menyediakan buku tentang jurnalisme. Pada beberapa buku itu, ada yang sudah jadi buku langka dan jarang ditemui dipasaran.
Menurut Ridwan, Ada 60-an buku yang berat totalnya lebih 33,5 kg. Kalau melihat kegiatan Fesmed sebelumnya, kata Ridwan, konsepnya berpameran. Idealnya di stand diisi banyak gambar visual, yang memperlihatkan perkembangan media atau pemberitaan masing-masing AJI Kota.
“Tapi karena persiapan kita sempit, lagian tidak ada biaya khusus untuk ikut kegiatan ini, maka membawa buku saja. Ada juga unsur budaya, misalnya kita bawa sarung tenun Mamasa dan sutera Mandar sebagai simbol keberagaman,” kata Ridwan.
Di Fesmed 2017, ada tiga rombongan AJI Kota Mandar, antara lain, Irwan dari Bidang Perempuan dan Anak, Harmegi Amin dari Bidang Organisasi. Termasuk Ridwan. AJI Kota Mandar pada Fesmed ini mengangkat tema “Jurnalisme Cerdas, Dunia Damai”.
“Agar praktis tapi berbobot, ke Festival Media ini kita bawa buku-buku saja, khususnya buku-buku jurnalisme,” jelasnya.
Ridwan berharap, pada pengalaman perdana ikuti kegiatan ini akan menjadi referensi mendatang untuk Fesmed. Ridwan menyebutkan, kegiatan ini penting, selain sebagai bentuk diplomasi atau menjalin hubungan dengan AJI lain atau jurnalis dari daerah lain.
“Juga bisa meningkatkan kapasitas keilmuan teman-teman yang ikut. Sebab di Festival Media bukan hanya pameran, tapi ada banyak diskusi yang menghadirkan pembicara berkualitas,” harapnya. (Irwan Fals)