Potret salah satu persawahan warga di Mamasa yang terdampak kekeringan (Elnino).
Mamasa, mandarnews.com – Elnino atau perubahan cuaca ekstrem yang berdampak kekeringan dan produksi pertanian merupakan masalah nasional yang dirasakan di sejumlah daerah, termasuk Kabupaten Mamasa. Hal ini mengundang kegalauan serta kecemasan petani, di tengah penyaluran bantuan pompanisasi 155 unit oleh Dinas Pertanian Kabupaten Mamasa yang bersumber dari Kementrian Pertanian.
“Bulan September 2024 adalah musim tanam padi untuk wilayah Kecamatan Nosu, jika sepanjang Agustus ini masalah irigasi persawahan yang rusak akibat bencana banjir tidak dibenahi maka puluhan hektar sawah di Nosu terancam tak ditanami, ” tutur Risal Landolalan via whatsapp, Rabu (21/8/2024).
Mantan BPC GMKI Makassar itu dengan narasi khasnya menyampaikan, soal bantuan pompa yang hanya 5 unit itu tidak akan cukup memadai untuk mengairi sawah puluhan hektar di Nosu, bukan hanya persawahan yang merasakan dampak kekeringan, hal sama juga dirasakan petani hortikultura .
“Yang sangat diperlukan petani di Nosu itu pipa bukan Pompa, kondisi ini tentu telah di ketahui Pemda pasca bencana banjir di Nosu, ” ulas Pria kelahiran 1990 itu yang kini bergelut sebagai petani di Nosu.
Hawa dingin pada dataran tinggi di Kota Mamasa mulai berganti dengan cuaca panas, sekitar pukul 09.15 Wita bersama beberapa rekan jurnalis bertandang ke Dinas Pertanian Kabupaten Mamasa. Kepala Bidang Tanaman Pangan, Yustianus, dengan ramah menyambut mengulas tugas dan fungsi bidang yang digelutinya.
“Kalau kami di bidang tanaman pangan pak konsentrasinya pada penyajian data pertanian,” terang pria berkulit putih itu.
Sembari membuka Laptopnya, Kabid mengungkapkan, melalui program tanggap darurat pangan lewat Kementerian Pertanian (Kementan) telah memberikan antisipasi bantuan pompa yang disalurkan pada 17 kecamatan di Kabupaten Mamasa, yakni:
1.) Kecamatan Mamasa ada 13 unit terbagi pada : Desa Tondok bakaru 3, Desa Pebassian 2 , Desa Osango 2 , Desa Lembana Salulo 1, Desa Rambu Saratu 2, Desa Bombong Lambe 1, Desa Lambanan 1, Buntubuda 1 unit.
2. ) Kecamatan Tawalian ada 6 unit pompa. Di Desa Rantetangga 2 dan Desa Kariango 4.
3.) Kecamatan Sumarorong ada 12 unit yakni, di Desa Tadisi 3, Desa Rantekamase 2, Desa Salubalo 1 , Desa Sasakan 1, DesaBatangnguru 1, Kel. Tabone 1
4. ) Kecamatan Messawa 10 unit pompa yakni, Kel.Messawa 2, Desa Rippung 2 , Desa Malimbong 1, Desa Sepang 1, Desa Makuang 1 , Desa Tanenete Batu 1, Desa Matande 1 , Desa Sipai 1.
5.) Kecamatan Balla 6 unit Pompa terbagi di Desa Sepakuan 1 , Desa Bambapuang 2, Desa Balla 1 , Desa Balla Barat 1, DesaBalla Satanetean 1.
6.) Kecamatan Sespa, 7 Unit terbagi di Desa Paladan 1 , Desa Orobua 1, Desa Orobua Selatan 1, Desa Satanetean 1, Desa Lisuan 1 dan Desa Mellangkena Padang 2.
7.) Kecamatan Tandukkalua’ 10 unit terbagi di Desa Malakbo 2 , Desa Parondobulawan 2, Desa Sindagamanik Sindaga 1, Kel. Minake 1, Desa Salurano 1, Desa Pambe, Desa Mesakada 1 dan Desa Balabatu 1.
8.) Kecamatan Buntumalangka ada 8 pompa disalurkan di Desa Penatangan 1 , Desa Salutambun Timur 1, Desa Salutambun Barat 1, Desa Salurindu 1, Desa Kebanga 1, Desa Ranteberang 1 dan Buntumalangka 2.
9.) Kecamatan Aralle 8 unit, Desa Hahangan 1, Desa Uhailanu 1, Desa Ralleanak 1, Desa Ralleanak Utara 1, Desa Arralle Selatan 1, Desa Kalakbe 1 , Desa Aralle Utara 1 , Desa Kel Aralle 2 unit.
10.) Kecamatan Tabulahan ada 8 unit Pompa dibagikan di Kel. Lakahang 2, Desa Burana 1, Desa Malatiro 1, Desa Talopak 1, Desa Tampakkurra 1, Desa Tabulahan 1, Desa Lahakang Utama 1.
11.) Kecamatan Mambi ada 13 Unit Pompa dibagikan pada Kel.Mambi 3, Desa Sondonglayuk 1 , Desa Saludurian 1, Desa Talipukki 1, Desa Rantebulahan 1, Desa Bujung Manurung 1, Desa Indo Banua 2, Desa Salumaka 1, Desa Pamoseang 1, Desa Salualok 1 unit.
12.) Kecamatan Pana ada 6 unit Pompa yakni di Desa Karakak 2, Desa Mamullu 1, Desa Tallang Bulawan 1, Desa Datubaringan 1 , Desa Panurak 1 unit.
13.) Kecamatan Tabang ada 4 , di Kel.Tabang 2, Desa Salukona 1 , Desa Tadokkalua 1,
14.) Melahalaan 17 unit diberikan pada Desa
Mehalaan 2, Desa Ulumea 2, Desa Salukonta 2, Desa Mesakada 1, Desa Botteng 3, Passembu 1, Desa Salubalo 1, Desa Saluahok 1, Desa Kondo 1, Desa Mehalaan Barat 3.
15.) Kecamatan Rantim 9 unit Pompa disalurkan yakni di Desa Salumokanan Utara 1, Desa Salumokanan 2, Desa Salumokanan Barat 2, Desa Bambang Buda 1, Desa Buangin 1, Desa Kirak 1, Desa Leko 1 unit.
16.) Kecamatan Bambang 12 unit pompa, di Desa Salukepopok 3, Desa Salutabang 2, Desa Masoso 2, Desa Saluassing 1, Desa Rantetarima 1, Desa Bambang 1, Desa Sakukadi 1, Desa Saludengen 1.
17.) Kecamatan Nosu disalurkan 5 unit pompa yakni di Desa Siwi 2, Desa Minanga Timur 1, Desa Batupapan 1, Desa Minanga 1.
Sembari merespon beberapa dokumen yang disodorkan pegawainya saat wawancara berlangsung, Kabid menjelaskan, usulan awal ke Kementan ada 398 titik dengan luas lahan 4.075 melalui program darurat pangan untuk mendukung perluasan areal tanam dan peningkatan indeks pertanaman dalam mengantisipasi dampak kekeringan (elnino).
“Sangat disyukuri sejak Juni 2024 telah terealisasi baru 155 unit pompa yang belum 243 titik namun akan lebih baik untuk Mamasa Irpom (Irigasi Perpompaan) sebab terkadang bantuan Pompanisasi terkendala pada BBM, ” Saran Kabid.
Yustianus, sambil mengaktifkan printer di mejanya memaparkan, sesuai data Dinas Pertanian Kabupaten Mamasa dari desa dan penyuluh ada 13.076 Hektar Are (Ha) namun data pada Citra Satelit Kementan dengan Aplikasi Simotandi luas persawahan hanya 10.000 Ha itu disebabkan karena tidak adanya anggaran dalam pengambilan data geospasial di Kabupaten Mamasa.
Suasana berbeda ketika beberapa awak media melakukan konfirmasi di ruangan Kepala Bidang PSP, Risal. Meskipun pada ruangan depan Bidang PSP sempat mengundang canda tawa ketika rekan jurnalis sedang reuni dengan beberapa rekan kuliahnya.
Kabid PSP, Risal dengan sikap yang sedikit kaku meminta rekan jurnalis untuk tidak merekam ketika wawancara berlangsung.
“Sasaran bidang fisik itu butuh pembiayaan sehingga saluran irigasi bisa maksimal yang sesuai kebutuhan para petani,” ucap Risal selaku Kabid Sarana dan Prasarana pada Dinas Pertanian Kabupaten Mamasa.
Kabid PSP itu bertutur agar bisa memaklumi kondisi sekarang, sehingga sarana prasarana tidak maksimal dimana banyak daerah butuh pengairan saat terjadi kemarau.
“Pompanisasi ada masuk 155 titik, sudah tersalur di Mamasa kerja sama pihak Kodim. Setiap titik lokasi bahkan data sudah sesuai saat diusulkan dan realisasi berlangsung,” ungkap Kabid penuh keyakinan.
Matahari sudah tepat di ubun-ubun ketika beberapa awak media menuju ruangan Sekretaris Dinas Pertanian Mamasa, Bernard. Pria asal Salutambun itu memaparkan mengenai dampak Elnino atau kekeringan pada lahan tanaman pangan bahwa sebenarnya telah ada upaya antisipasi lewat penyaluran pompinisasi.
“Khusus Kabupaten Mamasa telah ada 155 unit di tahun 2024 dari Kementerian Pertanian yang telah disalurkan pada petani di 17 kecamatan bekerja sama dengan Koramil, ” sebut Bernard, Rabu (21/8/2024) di Kantor Dinas Pertanian Mamasa.
Bernard dengan ciri khas suaranya yang nyaring itu berharap, dengan adanya pompa tersebut dapat mengurangi dampak Elnino di Kabupaten Mamasa sebab hampir setiap wilayah kecamatan sering merasakan dampak kekeringan pada persawahan, misalnya di Tetean Desa Buntubuda, Salulossa pada wilayah Kecamatan Tabulahan, di Kecamatan Pana’ dan Nosu serta beberapa wilayah lainnya.
Cuaca panas pada jam istrahat di siang itu membuat Arbo, rekan jurnalis, sesekali terdengar menelan air ludahnya ketika Sekretaris Dinas Pertanian menyampaikan argumen penjelasannya.
Bernard menjelaskan, khusus persawahan pada wilayah Tetean di Desa Buntubuda itu ada tiga aliran irigasi dan hasil survei beberapa waktu lalu , ditemukan bahwa karena air permukaan sungai lebih rendah dari aliran irigasi sehingga butuh pipa dan sudah disalurkan bekerja sama dengan pemerintah desa setempat, kemudian untuk pompa sudah diusulkan dan sementara ditunggu.
“Mengenai kenapa Kecamatan Mehalaan lebih banyak menerima bantuan Pompa dibandingkan beberapa wilayah yang pernah terdampak bencana sebab data dari Mehalaan lebih duluan datang sementara Kecamatan Bambang juga telah masuk bantuan pompa namun masih dalam tahap pengusulan,” ungkap Sekretaris dengan senyumannya.
Bernard juga menjelaskan, mengapa lebih banyak ke Kecamatan Mehalaan sebab telah ada kesiapan untuk menerima bantuan tersebut .
“Ini juga kendala mengapa masyarakat tidak melaporkan jika ada sawah-sawah mereka yang terdampak Elnino,” tutup Sekretaris. (Yoris)