Aksi mahasiswa di depan Polres Polman
Polewali, mandarnews.com – Puluhan mahasiswa yang menamakan dirinya Aliansi Mahasiswa Polewali Mandar (AMPM) menggelar aksi solidaritas terkait tindakan represif aparat keamanan terhadap demonstran, Senin (30/9/2019).
Aksi dimulai dengan berjalan kaki dari depan Kampus Institut Agama Islam Darud Da’wah wal Irsyad (IAI DDI), melewati Kampus Universitas Al-Asy’ariah Mandar (Unasman), hingga ke perempatan Jalan Andi Depu Pekkabata.
Dengan membawa spanduk bertuliskan TUNTASKAN KASUS REPRESIF APARAT TERHADAP DEMONSTRAN dan JANGAN PUKULI KAMI, JANGAN TEMBAK KAMI, serta mengikatkan pita orange di lengan kiri, massa membentuk lingkaran di tengah jalan dan menyuarakan aspirasinya.
Muhammad Asri Azis selaku Jenderal Lapangan (Jendlap) menyampaikan, tujuan aksi ini adalah untuk menyuarakan beberapa hal terkait dengan adanya berbagai bentuk ketidakadilan yang terjadi di negeri ini.
“Hampir seluruh daerah di Indoneia akhir-akhir ini meneriakkan kebenaran untuk membela hak bangsa ini. Tetapi apa yang terjadi? Mereka dipukuli oleh aparat keamanan,” ujar Asri.
Ia menjelaskan, kepolisian dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) sebagai pengayom masyarakat, hari ini tidak bisa dipercaya lagi.
“Terbukti, ketika kita melaksanakan aksi pada tanggal 25 September di Kantor DPRD Polman, ada beberapa orang rekan kami yang dipukuli,” kata Asri.
Untuk itu, pihaknya meminta pihak kepolisian, dalam hal ini Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Polman untuk bertanggung jawab terhadap apa yang terjadi terhadap rekan mereka.
Setelah berorasi, massa kemudian berjalan kaki menuju Mapolres Polman untuk melanjutkan aksi.
Salah satu massa aksi, Ridwan, lalu menyebutkan tuntutan yang dibawa oleh AMPM.
“Dengan ini, kami atas nama Aliansi Mahasiswa Polewali Mandar (AMPM) mengutuk keras dan mengecam tindakan represif yang dilakukan aparat terhadap demonstran di seluruh Indonesia, maupun terhadap demonstran AMPM, 25 September 2019,” ucap Ridwan.