Anak Ridwan (5) yang menderita Patah tulang kini dirawat di rumah.
Mamuju, mandarnews.com – Ridwan (32) warga Galung, Desa Kalukku Barat, Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju, sudah membawa pulang anaknya yang menderita patah tulang dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mamuju karena tidak memiliki Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
Kepada Mandarnews, Ridwan menceritakan bahwa setelah mendapat pertolongan pertama, pihak RSUD Mamuju menyarankan agar anaknya dirujuk ke Makassar lantaran tak memiliki dokter spesialis bedah tulang.
“Terpaksa saya bawa pulang karena tak punya biaya. Saya sudah ke Dinsos tapi katanya harus menunggu 14 hari dulu, ya masa menunggu dua minggu baru dioperasi. Untuk biaya ambulans saja katanya Rp800 ribu, belum lagi biaya operasinya setelah saya tanyakan katanya sekitar Rp10 jutaan lebih,” ujar pria yang bekerja sebagai petani itu.
Saat ini, Ridwan mengaku membutuhkan uluran tangan dari pemerintah untuk pengobatan anaknya yang kini dirawat di rumah.
Saat dikonfirmasi melalui telepon, Direktur RSUD Mamuju, dr. Titin mengakui memang menyarankan kepada keluarga pasien untuk merujuk ke Makassar karena dokter spesialis bedah tulang berada di Makassar.
“Kita sebenarnya punya dokter tapi sedang di Makassar sehingga seharusnya kita mendapat rujuk ke Polewali tapi ditolak, kemudian kita beri lagi ke Makassar tapi keluarga pasien katanya tidak punya biaya,” tutup dr. Titin.
Repoter: Sugiarto
Editor: Ilma Amelia