Majene, mandarnews.com – Sebanyak 254 Calon Jamaah Haji (Calhaj) asal Majene mengikuti Manasik Kesehatan Haji Terpadu yang dilaksanakan Dinas Kesehatan (Dinkes) Majene di Aula Masjid Ilaikal Mashir, Kamis, 6 Juli 2017.
Upaya ini dilakukan demi meningkatkan pemahaman Calhaj terhadap permasalahan Kesehatan yang mungkin terjadi saat melakukan Ibadah Haji nantinya.
Menurut dr Yupie Handayani, Dinkes selaku pendamping kesehatan, berupaya memaksimalkan pembinaan kesehatan pada Calhaj tahun ini. Hal ini karena standar yang ditentukan Pemerintah Arab Saudi tentang penyakit menular sangat ketat.
Sehingga Dinkes berupaya mengantisipasi segala kemungkinan yang bisa terjadi dengan memberikan pemahaman, pemeriksaan berkala, hingga vaksinasi. Kata Yupie, masalah kesehatan yang menjadi perhatian penting dalam menunaikan ibadah Haji saat ini ialah penyakit meningitis. penyakit tersebut memiliki bahaya yang bisa menyebabkan kematian dan rentan menular.
“Meningitis itu adalah radang pada selaput otak, dimana terdapat kuman yang dapat menular. Makanya pemerintah Arab Saudi sangat perhatian pada semua jamaah haji karena jangan sampai itu yang menjadi sumber penularan penyakit tersebut. Makanya diwajibkan vaksin,” ungkap dr Yupie Handayani, Kamis, 6 Juli 2017.
Selain itu pihak Dinkes juga memberikan pemahaman kepada para Calhaj tentang pola hidup sehat. Hal ini agar para Calhaj tetap terjaga kesehatanya sehingga tidak batal berangkat karena memiliki kendala kesehatan lain seperti flu.
“Apalagi saya dengar saat ini, pihak Arab Saudi menggunakan sensor yang mendeteksi suhu tubuh jamaah haji. Kalau flu kan otomatis suhu tubuh tinggi. Dan kalau suhu tubuh tinggi, kan kemungkinan besar terinfeksi. Jadi dipastikan jamaah tersebut tidak boleh memasuki area. Makanya kami juga memberikan vaksin flu,” ungkapnya.
Untuk itu, Dinkes terus berupaya memantau kondisi kesehatan Calhaj. Baik dalam manasik, maupun di luar manasik. Seperti Calhaj yang butuh pendampingan.
“Apalagi kalau dokternya pada saat mau melakukan pemeriksaan. Istitaah misalnya, pada saat itu dokter menentukan penilaiannya apakah Calhaj bisa berangkat atau tidak. Karena kalau ada hal yang tidak sesuai, maka dipastikan Calhaj tidak bisa berangkat,” katanya.
Ia berharap, dari total 254 Calhaj yang akan berangkat tahun ini, dalam kondisi sehat baik pada saat pemberangkatan maupun saat kembali ke tanah air. (Ashari)