Kepala BKAD Majene, Kasman Kabil.
Majene, mandarnews.com – Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun anggaran 2021 Kabupaten Majene mengalami penurunan.
Menurut Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Majene, Kasman Kabil, penurunan APBD disebabkan karena berkurangnya transferan dari pusat.
“Berkurangnya transferan dari pusat kita tidak tahu penyebabnya, itu kewenangan negara. Tapi jelasnya, tentu ada kemungkinan karena adanya pandemi Covid-19. Sama halnya dengan di daerah, pendapatan asli daerah kita tidak maksimal karena adanya pandemi,” jelas Kasman, Jumat (9/10).
Ia mengatakan, penurunan dapat dilihat dengan membandingkan transferan 2020 dan 2021.
“Dana alokasi umum (DAU) 2020 sebesar Rp549 miliar turun menjadi Rp502 miliar. Itu menunjukkan ada penurunan sekitar Rp47 miliar,” ucap Kasman.
Begitupun dengan dana alokasi khusus (DAK), ujarnya, DAK Fisik 2021 hanya Rp71 miliar, sementara tahun 2020 lebih tinggi.
“Makanya dari pemerintah daerah sendiri kan saat ini sedang mengajukan rancangan APBD beradasarkan pagu sebelumnya, tentu dalam pembahasan ini yang dilakukan adalah penyesuaian dengan pagu yang atas kita terima,” tambah Kasman.
Dengan berkurangnya APBD, lanjutnya, maka pembagian dana tiap organisasi perangkat daerah (OPD) akan dirasionalisasikan kembali. Kegiatan yang didanai dari DAU pun juga tentu akan diturunkan.
Kasman berharap, OPD bisa mengerti kondisi dan Pemda mampu menyesuaikan anggaran secara maksimal sesuai dengan kemampuan keuangan.
Reporter: Putra
Editor: Ilma Amelia