Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati. Sumber foto: kemenkeu.go.id
Jakarta, mandarnews.com – Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati menegaskan, Aparatur Sipil Negara (ASN) mesti mengubah mindset dan perilaku agar bisa beradaptasi dengan Revolusi Industri 4.0.
Hal ini disampaikan Menkeu saat menjadi pembicara pada One Hour University dengan tema “Menakar Kesiapan ASN dalam Menghadapi Revolusi Industry 4.0 dan Transformasi Leadership di Era Disrupsi” di ruang Sarulla, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jakarta, Rabu (15/05/2019).
“Beberapa caranya adalah mempelajari, memanfaatkan, dan mengembangkan teknologi yang terus berkembang dengan cepat,” ujar Menkeu.
Diharapkan, dengan selalu terhubung pada teknologi perubahan mindset akan lebih mudah dan cepat terinternalisasi dalam pekerjaan sehari-hari.
“Ekonomi digital dan industri 4.0 memberikan banyak opportunity (kesempatan). Poinnya adalah negara yang efisien adalah rakyatnya yang pasti punya banyak ide. Dia bisa menerjemahkan ide tersebut menjadi realita dengan effort yang sekecil mungkin, dengan beban yang sekecil mungkin. Makanya, munculnya Google, Facebook itu ada di negara yang seperti itu,” kata Menkeu.
Namun demikian, Menkeu melihat banyak birokrat atau ASN yang tidak terhubung dengan tuntutan inovasi. Hal ini mengakibatkan teknologi yang cepat berubah dan berkembang pesat untuk mendukung terwujudnya ide-ide brilian namun terhambat, antara lain karena birokrasi yang berbelit-belit dan tumpang tindih (misalnya dalam perizinan), maka Indonesia tidak akan mampu bersaing dengan negara lain.
“Ini pesan yang luar biasa penting untuk kita semua sebagai ASN. Karena kita intentionally (sengaja) atau unintentionally (tidak sengaja) sering menjadi institusi yang banyak menciptakan hurdle (halangan) itu. Sehingga artinya ide yang baik itu, mati di tengah jalan atau bahkan baru lahirpun langsung aborted. Itu betapa kita menjadi institusi yang menentukan bisa maju atau tidak,” sebut Menkeu.
Ia juga menunjukkan, pentingnya perubahan mindset ASN dalam mendukung dan memanfaatkan perubahan teknologi dalam mendukung tumbuhnya industri dan para pengusaha baru di Indonesia dan masyarakat umum.
Menkeu turut meminta yang hadir, terutama para ASN ESDM untuk memanfaatkan dan menginternalisasi teknologi yang ada di kehidupan sehari-hari.
“Mentalitas seperti ini harus diinternalisasikan ke pekerjaan sehari-hari untuk lebih efektif, efisien, dan produktif dalam mendukung pertumbuhan industri berbasis teknologi,” ucap Menkeu.
Apabila ASN dan banyak pihak tidak dapat mempunyai mindset teknologi, tambahnya, digital, big data, dan kekinian, maka Indonesia dikhawatirkan tidak mampu bergerak dari negara emerging menjadi negara maju.
Senada dengan Menkeu, Wakil Menteri ESDM, Arcandra Tahar menegaskan bahwa revolusi industri tidak bisa dihindari.
“Revolusi industri 4.0 adalah fenomena yang tidak bisa dihindari,” tutur Arcandra.
Ia menukas, hanya dengan adaptasi yang cepat, individu dan bangsa dapat terus bertahan dan mampu berkompetisi. (rilis Kemenkeu)
Editor : Ilma Amelia