Logo KAMMI
Jakarta, mandarnews.com – Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan menetapkan Joko Widodo-Ma’ruf Amin sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden terpilih melalui rapat pleno terbuka penetapan paslon terpilih yang akan digelar pada Minggu (30/6/2019) mendatang.
Penetapan ini nantinya akan membuat Joko Widodo dan Ma’ruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden 2019-2024 yang terpilih.
Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) yang merupakan salah satu organisasi mahasiswa terbesar di Indonesia berjanji akan mengawal pemerintahan Jokowi-Ma’ruf.
Ketua Umum KAMMI, Irfan Ahmad Fauzi menyampaikan, pihaknya memiliki tanggung jawab sebagai alat kontrol (watch dog) pemerintahan yang terpilih agar menjalankan kebijakannya sesuai amanah Undang-Undang dan konsitusi.
“Kami akan terus mengawal dan mengawasi pemerintahan Pak Jokowi dan KH Ma’ruf. Ini sudah menjadi tanggungjawab kami sebagai pemuda dan mahasiswa di Indonesa. Kami akan tolak apabila ada bagi-bagi kekuasaan,” ujar Irfan dalam keterangan tertulisnya kepada media, Jum’at (28/6/2019).
Menurut Irfan, susunan kabinet sudah semestinya diisi oleh orang-orang yang profesional dan kompeten.
“Sudah saatnya Pak Jokowi mengakhiri jabatan-jabatan politik di lingkarannya,” kata Irfan.
Sementara itu, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Pengurus Pusat (PP) KAMMI, Rijal Muharom meminta agar pihak Jokowi- Ma’ruf dan Prabowo-Sandi untuk segera melakukan rekonsiliasi nasional karena Jokowi bukan hanya menjadi presiden pendukungnya, tapi juga seluruh rakyat Indonesia.
“Pak Jokowi dan Kyai Ma’ruf bukan lagi menjadi pemimpin pendukungnya, tetapi semua rakyat Indonesia, baik yang memilihnya, tidak memilih, maupun orang-orang yang tidak mencoblos,” sebut Rijal.
Sebelumnya, Mahkamah Konstitusi (MK) telah menolak gugatan kuasa hukum Prabowo-Sandi dalam sengketa Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 yang dibacakan pada Kamis, (27/6/2019).
Editor: Ilma Amelia