Babinsa Kayuangin bersama mahasiswa Untad Palu hibur korban gempa di Majene, Minggu (24/1/2021)
Majene, mandarnews.com – Musibah gempa bumi yang mengguncang Kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar) beberapa waktu lalu telah menyisakan luka, kenangan dan cerita yang mengharukan bagi seluruh masyarakat Majene, umumnya Sulbar terlebih lagi bagi yang terdampak langsung akibat gempa.
Kenangan sedih keluarganya menjadi korban, rumah – rumah hancur porak – poranda akibat gempa, hingga mereka harus bertahan hidup di tempat pengungsian dengan serba keterbatasan, belum lagi harus melawan pandemi covid-19 yang mematikan.
Tentu saja dengan situasi seperti ini, akan menyisakan trauma yang mendalam bagi korban terutama anak-anak.
Olehnya itu, Bintara pembina desa (Babinsa) Desa Kayuangin, Kecamatan Malunda, Majene, Sulbar, Serda Alim Jaya bersama beberapa mahasiswa dari Universitas Tadulako (Untar) Palu, Sulawesi Tengah mengambil peran dengan menghibur para korban gempa bumi yang ada di pengungsian, tepatnya di Kayuangin.
Menurut Serda Alim Jaya, ia bersama beberapa mahasiswa Untad Palu, menghibur anak – anak para korban gempa bumi di Kayuangin, dengan melakukan beberapa permainan tepatnya di halaman Sekolah Dasar (SD) Inpres 012 Pettambeang, Minggu (24/1/2021).
“Kita membangun kembali semangat para pengungsi, melukiskan kembali senyum di raut wajah mereka, yang kiranya dapat sedikit mengikiskan rasa trauma mereka usai diguncang gempa,” jelas Alim.
Lanjut Alim, selain memberikan hiburan kepada anak-anak para korban gempa dengan cara memberikan hiburan atau permainan.
Menurutnya, ia juga tak lupa memberikan edukasi kepada pengungsi utamanya dalam menjalankan protokol kesehatan selama di pengungsian.
“Mudah – mudahan apa yang kita berikan, apa yang kita lakukan untuk mereka, dapat kembali menumbuhkan rasa semangat mereka dalam menjalankan hidup kesehariannya. Dan senantiasa untuk bersabar menghadapi cobaan,” harap Alim.
Reporter : Putra