Mamuju, mandarnews.com – Pasca banjir bandang di kecamatan Kalukku pada Selesa 11 Oktober 2022, Pemerintah Kabupaten Mamuju menetapkan status tanggap darurat selama tiga hari, berlaku sejak hari ini, Rabu (12/10/22).
“Kita tetapkan status darurat selama tiga hari, dan posko pengaduan tanggap darurat akan mulai beroperasi mulai hari ini. Kita anggarkan dana BTT dari APBD sebesar Rp200 juta,” kata Bupati Mamuju, Sutinah Suhardi, di Kalukku, Rabu sore, (12/10/22).
Selain itu Pemkab Mamuju juga telah menurunkan satu alat berat dan personil pemadam kebakaran (Damkar) kabupaten Mamuju untuk membersihkan sisa-sisa genangan.
“Dari tadi pagi kita sudah turunkan alat berat satu unit dan personil damkar juga telah kita turunkan untuk membantu membersihkan rumah masyarakat yang terendam. dapur umum juga telah kita dirikan dengan kapasitas 2000 jiwa,” kata Bupati Mamuju.
Baca juga : Pemkab Mamuju Terjunkan ASN Bantu Bersihkan Rumah Korban Banjir Bandang di Kalukku
Berdasarkan data update Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mamuju perhati Rabu (12/10/22) pukul 17.00 WITA, total ada 7.854 dari 2.488 kepala keluarga terdampak langsung. 362 jiwa diantaranya mengungsi.
Sementara itu 6 unit rumah hanyut, 13 rumah rusak tertimpa longsor, 1 Sekolah Dasar rusak, 1 Puskesmas tertimbun lumpur, dan 1 Jembatan rusak.