“Kadang juga calon penerima bantuan dalam bentuk swadaya tidak mampu. Kan bantuan ini merupakan bantuan stimulan, yang hanya merupakan rangsangan untuk memperbaiki rumah. Jadi, calon penerima dituntut untuk mampu berswadaya, baik materi, tenaga, ataupun lainnya. Salah satu persyaratan juga adalah WNI yang sudah berkeluarga. Kadang juga kalau tidak berkeluarga bisa jadi polemik. Tanahnya juga harus bisa dibuktikan berupa sporadik ataupun sertifikat,” tukas Arman.
Ia menerangkan, dalam tahapannya, ada istilah perekrutan Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL). Sebelum ke lapangan, TFL akan diberikan pembekalan di Kantor Perkimtan. Setelah di lapangan akan berkoordinasi dengan pemerintah setempat, baik desa, kelurahan, atau lingkungan.
“Otomatis dalam verifikasi didampingi oleh pemerintah setempat, baik kepala desa langsung atau kepala lingkungan serta tim teknis dari kantor. Terkadang juga, setelah kami mengambil data masyarakat untuk verifikasi awal, mereka sudah beranggapan sudah pasti akan mendapatkan. Padahal itu belum pasti dan hanya sekadar mengambil data saja untuk verifikasi awal,” kata Arman.
Total dana yang dikucurkan, tambahnya, per unit atau rumah penerima BSPS adalah Rp 17.500.000,- dengan Rp 15.000.000,- untuk pembelian material dan Rp 2.500.000,- untuk upah tukang.
“Kemungkinan juknisnya akan keluar sekitar bulan Februari atau bulan Maret, seperti tahun lalu akhir bulan Maret. Setelah keluar, kami akan secepatnya melakukan perekrutan TFL dan meningkatkan progres untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan. Semoga bantuan kali ini lebih baik lagi dan tepat sasaran dibanding sebelumnya. Begitupun pelaporannya, baik realisasi fisik, keuangan secara transparansi, serta akuntabel,” sebut Arman.
Ia juga berharap, tahapannya bisa lebih baik dari sebelumnya karena pihaknya berkomitmen kepada masyarakat untuk selalu memperbaiki kualitas dan berusaha menutupi kekurangan dalam pelaksanaannya.
“Yang menjadi penghambat dalam pelaksanaan di lapangan adalah terkadang masyarakat masih menjalankan tradisi kearifan lokal, seperti mencari hari baik,” tutup Arman. (Putra)
Editor: Ilma Amelia