Kasubbid Tenaga Kerja dan Permodalan Daerah Bappeda Majene, Ika Maya Sofyan
Majene, mandarnews.com – Keterbatasan pendapatan daerah yang dimiliki Kabupaten Majene membuat Pemerintahnya mencari terobosan yang tidak terlalu membebani APBD dalam merealisasikan program yang telah dicanangkan.
Terutama program yang termaktub dalam visi misi bupati-wakil bupati yang dikenal dengan istilah MP3 (Majene Profesional, Produktif, dan proaktif). Salah satu program yang terdapat dalam visi misi adalah proaktif dalam pemberdayaan masyarakat agar tercapai masyarakat cerdas masyarakat terampil.
Salah satu langkah dalam pemberdayaan itu, Pemerintah Kabupaten Majene melalui Bappeda (Badan Perencanaan Pembangunan) mengintip program di Kementerian. Seperti kegiatan pemberdayaan yang dilakukan di Kementerian Perindustrian (Kemenperin) RI.
Kemenperin memiliki Badan Diklat Indonesia (BDI) Surabaya. Sesuai tupoksi dengan sistem “3 in 1” (pelatihan, sertifikasi dan penempatan) BDI Surabaya menyelenggarakan Diklat Operator Mesin Garmen berbasis kompetensi untuk memenuhi kebutuhan pekerja industri garmen di Sukoharjo-Jawa Tengah.
Dari BDI ini, Bappeda Majene mendapat sambutan hangat. BDI ini bersedia melatih calon tenaga kerja bidang industri garmen dari Majene sebanyak 80 orang dalam satu angkatan. Segala macama biaya ditanggung Kemenperin kecuali transpor dari Majene – Surabaya. Transpor Majene – Surabaya akan mendapat bantuan dari Pemkab Majene.
Untuk perekrutan calon peserta Diklat akan dilaksanaan dinas terkait dalam hal ini adalah Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Majene.
Bappeda dalam hal ini sebatas hanya menfasilitasi, selanjutnya secara teknis akan dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi seperti perekrutan calon peserta diklat,” kata Kasubbid Tenaga Kerja dan Permodalan Daerah Bappeda Majene, Ika Maya Sofyan, yang ditemui di kantornya, Selasa 07 Februari 2017.
Menurut Ika, dalam waktu dekat akan dilakukan penandatanganan MoU (surat kesepahaman) antara Pemkab Majene dan BDI Surabaya dan segera akan dilakukan perekrutan peserta Diklat.
Peserta Diklat akan mendapatkan fasilitas berupa sertifikat dari Kementerian RI, Sertifikat Uji Kompetensi dari BNSP, Asrama ber-AC, Konsumsi 3x sehari, Workshop mesin jahit, ATK dan Bahan Praktek. Setelah pelatihan selama 18 hari, mereka akan direkrut menjadi tenaga kerja yang ditempatkan di industri Garmen yang bekerjasama dengan Kemenperin.(rizaldy)