Peralatan canggih dan banyak serta personil yang banyak dan terlatih yang dimiliki Basarnas bukan menjadi jaminan keberhasilan dalam pencarian mayat yang berserakan penumpang pesawat Air Asia QZ8501 di Majene.
Buktinya tak satu pun mayat yang berhasil dievakuasi di Perairan Majene adalah temuan Basarnas. Melainkan temuan nelayan dan warga setempat.
Basarnas menurunkan dua kapal besar untuk menyisir Perairan Majene Sulbar hingga Sulsel. Dua kapal tersebut berjenis resque boat 207 dari SAR Makassar dan resque boat 215 dari SAR Balikpapan Kalimantan Timur. Selain itu Basarnas juga akan menurunkan dua jetski.
Basarnas juga akan menurunkan pasukan darat untuk menyusuri pinggir pantai yang tak berpenghuni. Ini perlu dilakukan karena ada dua mayat yang ditemukan di pantai.
Apa kelemahan Basarnas ?
Menurut Kepala Kantor Kelas A Makassar, Rokki Asikin, nelayan selalu berada di laut sedangkan tim Bazarnas tidak.
"Tak kami berusaha secara maksimal dengan kekuatan penuh yang kami miliki," kata Roki, yang ditemui di Majene, Ahad, 1 Februari 2015.
Hari ini, Basarsas dan BPBD Majene terbagi dalam 3 tim yang akan menelusuri pantai dari Rangas Majene hingga ke Rangas Mamuju. Tim juga sudah digerakkan di perairan Selayar Sulawesi Selatan.
Radar yang dimiliki Basarnas terdeteksi bahwa sepihan pesawat berserakan di sekitar perairan Mamuju, Majene hingga ke Selayar Sulsel.(irwan/rizaldy)