Foto bersama BEM se-Sulbar.
Majene, mandarnews.com – Sejumlah Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Sulawesi Barat (Sulbar) berkumpul untuk menyatakan sikap terkait penolakan kenaikan bahan bakar minyak (BBM) dan wacana penundaan Pemilihan Umum (Pemilu) yang berujung pada perpanjangan masa jabatan presiden.
BEM se-Sulbar ini berkumpul di Kabupaten Majene dalam agenda temu, Selasa (5/4).
Koordinator Pusat BEM se-Sulbar Muhammad Iqsam mengatakan, kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM non subsidi jenis Pertamax dinilai sangat memberatkan dan merugikan masyarakat maupun pelaku usaha masyarakat kecil dan menengah (UMKM) yang ada apalagi di tengah situasi ekonomi saat ini yang belum pulih pasca pandemi Covid-19.
“Di masa pandemi, bukannya terus fokus pada pemulihan kesehatan, pemulihan ekonomi, tapi malah sibuk membicarakan wacana penundaan Pemilu 2024, makanya kami menolak segala bentuk narasi penundaan Pemilu dan upaya perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi,” jelas Iqsam.
Pihaknya juga mendesak seluruh elit politik agar menghormati dan menjalankan keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) 21/2022 tentang Pemungutan Suara Pemilihan Umum Serentak Tahun 2024.
“Kami juga menuntut seluruh elit politik untuk tetap menjalankan amanat konstitusi terkait masa jabatan presiden dan wakil presiden. Dalam konstitusi dan UU, masa jabatan presiden maksimal dua kali lima tahun, tidak boleh lebih, jangan sampai sistem demokrasi tercederai oleh kepentingan beberapa oknum,” tutup Iqsam.
(Mutawakkir Saputra)
Editor: Ilma Amelia