Kepala BPBD Majene, H. Ilhamsyah
Majene, mandarnews.com – Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Majene, Drs. H. Ilhamsyah DJ menyampaikan, ada sembilan macam bencana alam yang bisa terjadi di Majene, Kamis (23/1/2020).
Sembilan bencana tersebut adalah banjir, banjir bandang, cuaca ekstrem atau angin, gelombang ekstrem yang mengakibatkan abrasi, gempa bumi, kekeringan, kebakaran hutan atau lahan (karhutla), tanah longsor, dan tsunami.
“Ini merupakan kajian BNPB pada tahun 2018 sehingga tahun 2019 BNPB kembali memfasilitasi kami dengan membuatkan Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) yang akan menjadi pedoman kita di BPBD Majene. Mudah-mudahan dengan RPB ini, bisa menjadi solusi sekaligus masukan buat kami jika terjadi bencana alam di Majene,” sebut Ilhamsyah.
Ia menjelaskan, di antara kesembilan bencana alam yang bisa terjadi tersebut, yang paling sering terjadi adalah longsor dan angin yang disebabkan wilayah Majene berhadapan langsung dengan laut.
“Meski yang dua itu sering terjadi, tetapi masyarakat juga harus mewaspadai gempa bumi karena kami telah berkoordinasi dengan BMKG Sulbar yang menyebutkan ada sesar di Selat Makassar bernama Sesar Majene yang aktif kembali dari Majene-Mamuju dan merupakan sesar darat,” ujar Ilhamsyah.
Meski tidak akan berdampak tsunami, lanjutnya, namun sesar darat dipercaya akan bisa berdampak besar di kawasan daratan meski dengan skala kecil saja.
“Untuk itu, kami mengimbau agar maysrakat selalu waspada karena selain adanya cuaca ekstrem, juga bencana tidak dapat diprediksi kapan dan dimana saja bisa terjadi,” kata Ilhamsyah.
Pihaknya pun selalu siap dalam menangani bencana yang terjadi Majene dengan membentuk Unit Layanan Emergency Terpadu (ULET) dan ketika ada informasi, Tim Reaksi Cepat (TRC) siap terjun langsung ke lapangan melihat situasi. (Putra)
Editor: Ilma Amelia