Pelepasan puluhan tukik secara bersama-sama ke laut lepas di Pantai Barane, Kecamatan Banggae Timur, Kabupaten Majene, Sulbar, Minggu (30/4/2023).
Majene, mandarnews.com – Demi menjaga dan melestarikan penyu, Komunitas Barane Lestari (Kobarlestari) bersama dosen perikanan dan mahasiswa Universitas Sulawesi Barat serta beberapa mahasiswa lainnya juga masyarakat setempat melakukan pelepasan puluhan bayi penyu (tukik) ke laut lepas di Pantai Barane, Minggu (30/4/23) sore.
Pelepasan dilakukan setelah sebelumnya, 70 telur penyu ini diamankan dan melalui masa inkubasi selama 54 hari, hingga pada akhirnya menetas.
Ketua Komunitas Barane Lestari (Kobarlestari), Hasria menyebutkan dari total 70 telur yang diamankan, sebanyak 66 telur menetas setelah melalui masa inkubasi. Dan 4 sisanya tidak menetas.
Menurutnya, telur-telur penyu itu diamankan pada tanggal 7 Maret 2023 di sekitar Pantai Barane dan baru menetas pada 29 April atau selama 54 hari.
Adapun jenis bayi penyu yang dilepas saat ini merupakan penyu jenis Lekang, yang memang biasa bertelur di sekitar Pantai Barane.
“Sengaja kami lakukan pelepasan sore hari, karena kami anggap aktivitas nelayan berkurang. Serta bisa selamat dari predator laut. Dan mudah-mudahan tukik-tukik tersebut dapat berkembang biak dengan baik sehingga penyu saat ini bisa jauh dari kepunahan,” tutup Hasria.
Seperti diketahui bahwa Pantai Barane, yang berada di Kelurahan Baurung, Kecamatan Banggae Timur, Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat ini merupakan salah satu pantai di Majene yang sering ditempati oleh penyu-penyu untuk bertelur.
Dan Kobarlestari merupakan salah satu komunitas penggiat pelestari Penyu di Majene. Yang bergerak tidak hanya peduli pada penyu tetapi juga pada ekosistem dan biota laut lainnya demi keseimbangan alam.
(Mutawakkir Saputra)