Majene pada tanggal 15 Agustus 2016 berusia ke 471 tahun. Sebagai daerah yang ditetapkan sebagai pusat pendidikan di Sulawesi Barat, Majene berpeluang untuk terus maju berkembang dari sektor jasa. Pasalnya dengan berdirinya sejumlah perguruan tinggi baik negeri maupun swasta di Majene, setiap tahun ribuan mahasiswa berserta dosen dan staf tinggal di Majene.
Wakil Rektor II Unsulbar, Anwar Sulili, Minggu (14/08) menyatakan kehadiran sejumlah perguruan tinggi di Majene dapat mendorong pertumbuhan ekonomi. Anwar yang juga pakar Sosial Ekonomi Pertanian dari Unhas ini menjelaskan, dengan masuknya ribuan mahasiswa setiap tahun tentu akan menimbulkan efek bagi perkembangan ekonomi masyarakat, mulai dari berkembangnya jasa perumahan, usaha kos-kosan, warung makan hingga perdagangan.
"Dengan menjadi kota jasa, pertumbuhan ekonomi Majene akan semakin cepat, disisi lain Pemkab Majene perlu mengantisipasi sebagai kota Jasa harus menyediakan infrastruktur pendukung mulai jalan, internet, listrik, air dan angkutan umum," kata Anwar Sulili.
Menurut Anwar, kemajuan perguruan tinggi di Majene akan berdampak bagi kemajuan ekonomi Majene. Kepercayaan warga Luar Majene dan luar Sulbar untuk kuliah di Majene perlu direspon dengan pelayanan jasa yang baik.
Sementara itu, secara terpisah Rektor Unsulbar Dr. Akhsan Djalaluddin secara khusus menyarankan agar Pemerintah kabupaten Majene mulai membangun jalan lingkar khususnya di kecamatan Banggae dan Banggae Timur hingga ke Pamboang.
Menurut Rektor Akhsan yang juga mantan kepala Bappeda Sulbar, jalan lingkar mendesak di Majene untuk mencegah terjadinya kelumpuhan transportasi dalam kota.
"Ruas jalan tidak sebanding dengan makin banyaknya kendaraan, sehingga agar tidak terjadi kelumpuhan transportasi dalam kota, perlu segera dibangun jalan lingkar," kata Rektor Akhsan.
Menurutnya jalan lingkar itu akan menjadi jalur alternatif bagi yang ingin melintasi kota Majene. Jalan lingkar atau jalur alternatif yang diusulkan itu misalnya dari Jalan Nedan ( Samping Tasha Centre ) tembus ke Tande, kemudian masuk ke Simullu – Baruga dan tembus ke Pamboang. (Afsar)