Suasana simulasi pemungutan dan penghitungan suara oleh KPU Provinsi Sulbar
Polewali, mandarnews.com – Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 semakin dekat. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulawesi Barat selaku penyelenggara tidak main-main mempersiapkan diri menghadapi pesta demokrasi yang disebut-sebut sebagai Pemilu tersulit di dunia ini. Salah satu persiapannya adalah menggelar Bimbingan Teknis Pemungutan dan Penghitungan Suara serta Rekapitulasi Hasil Pemilu 2019 selama tiga hari, Senin hingga Rabu (26-28/11/2018).
Komisioner KPU Kabupaten se-Sulawesi Barat berkumpul di Hotel Sinar Mas Polewali Mandar untuk mengikuti bimtek tersebut.
“Kegiatan ini dilaksanakan sebagai desain untuk menyambut Pemilu 2019 mendatang. Tujuannya jelas, kita ingin menyampaikan kepada penyelenggara kabupaten agar memahami proses pemungutan dan penghitungan suara,” ujar Divisi Teknis KPU Provinsi Sulawesi Barat Said Usman Umar kepada awak media di sela-sela pelaksanaan simulasi, Selasa (27/11/2018).
KPU Kabupaten kemudian bisa menyampaikan dalam proses bimtek kepada Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) atau penyelenggara ad hoc serta bisa memberikan masukan atau tanggapan terkait proses ini agar memudahkan bagi penyelenggara ad hoc nantinya.
“Kita tahu bersama bahwa ada perbedaan signifikan antara Pemilu 2014 dan Pemilu 2019, salah satunya adalah kita akan menggelar lima jenis pemilihan yaitu Pilpres, DPD RI, DPR RI, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten. Ini tentu menyulitkan, bukan hanya bagi penyelenggara tapi juga pemilih karena ada lima surat suara yang akan diberikan,” kata Said Usman Umar.
Di sisi lain, lanjutnya, dalam perhitungan suara itu juga akan dirumitkan dengan banyaknya formulir yang akan kita buat dan akan kita diisi oleh penyelenggara karena ada lima jenis pemilihan.
“Tentu kita perlu persiapan lebih awal untuk memberikan kepada PPK, PPS, dan KPPS agar nanti di hari H mereka lebih siap menghadapi Pemilu serentak itu,” sebut Said Usman.
Untuk mengantisipasi penghitungan suara yang dilakukan hingga berhari-hari karena banyaknya surat suara yang harus dihitung, Said Usman menjelaskan KPU RI telah mendesain satu Tempat Pemungutan Suara (TPS) maksimal berisi 300 orang pemilih.
“Kan beda dengan Pilgub atau Pilkada kemarin yang satu TPS maksimal 800 pemilih. Desain ini untuk menghindari pemumgutan dan penghitungan suara dilakukan sampai dua hari ke depan,” beber Said Usman.
Reporter : Ilma Amelia